Kementerian PUPR Target Selesaikan Tujuh Proyek Irigasi Guna Mendukung Ketahanan Pangan

303
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan selesaikan tujuh proyek irigasi untuk meningkatkan produksi padi Indonesia. Foto : tribunnews.com
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan selesaikan tujuh proyek irigasi untuk meningkatkan produksi padi Indonesia. Foto : tribunnews.com

KAGAMA.CO, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengerjakan tujuh proyek irigasi yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Satu di antaranya telah rampung dikerjakan, sementara enam lainnya masih dalam proses pengerjaan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pembangunan ketujuh irigasi tersebut demi mewujudkan ketahanan pangan dalam program Nawa Cita Pemerintah.

“Ketujuh irigasi itu akan berfungsi untuk melayani luas lahan pertanian dengan total 67.388 hektar,” ungkap Menteri Basuki di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 tahun 2018 tentang tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang di dalamnya memuat proyek irigasi yang tengah dikerjakan tersebut.

Pembangunan jaringan irigasi ini demi mengejar target pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1 juta hektare dan merehabilitasi sekitar 3 juta hektare pada periode 2015-2019.

Satu dari tujuh PSN irigasi yang telah rampung tersebut yakni di Daerah Irigasi (DI) Umpu Sistem di Provinsi Lampung.

Jaringan irigasi ini dibangun sejak tahun 2013 dengan luas areal pelayanan 7.500 hektare dan saluran suplesi sepanjang 6 kilo meter (km).

Keenam PSN irigasi dalam tahap penyelesaian terdiri dari pembangunan jaringan irigasi DI Jamboe Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Timur Provinsi Aceh, DI Lematang di Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan, DI Leuwigoong di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

Lalu DI Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh, Rehabilitasi jaringan irigasi DI Gumbasa di Kabupaten Sigi dan Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan

Pembangunan bendungan akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya atau disebut irigasi premium.

“Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri PUPR.

Tiga dari enam PSN Daerah Irigasi tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2018 yakni DI Jambo Aye Kanan, DI Aceh dan DI Leuwigoong.

Pembangunan jaringan irigasi DI Jambo Aye Kanan yang akan mengairi area seluas 3.028 hektar dengan progresnya sudah sekitar 55,5 persen dengan biaya pembangunan sebesar Rp225,143 miliar.

Pembangunan jaringan irigasi DI Lematang akan mengairi areal pertanian seluas 3.000 hektare dengan progres sudah 68,81 persen yang dikembangkan dengan biaya sebesar Rp273,167 miliar.

Pembangunan jaringan irigasi DI Leuwigoong akan mengairi areal seluas 5.313 hektare dimana progressnya sudah 98,05 persen dengan anggaran Rp143,315 miliar.

Sementara tiga PSN lainnya yakni DI Lhok Guci, DI Gumbasa, ditargetkan selesai 2019.

Pembangunan jaringan irigasi DI Lhok Guci akan mengairi area seluas 18.542 hektare dengan progresnya 51,61 persen dan biaya pembangunan Rp556 miliar.

Rehabilitasi jaringan irigasi DI Gumbasa akan mengairi area seluas 8.180,65 hektare dengan progres 51,10 persen yang dibangun dengan biaya Rp153,23 miliar.

Terakhir pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase yang merupakan terbesar dari keenam PSN tersebut karena akan mengairi areal seluas 21.825 hektare dimana progresnya sudah 38,28 persen dengan anggaran Rp1,37 triliun.

Tingkatkan Suplai Air

Selain daerah irigasi yang menjadi PSN, jaringan irigasi lainnya juga mendapatkan perhatian Kementerian PUPR.

Salah satunya melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air saat ini tengah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung Kamijoro di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Pembangunan bendung dengan anggaran 283 miliar rupiah ini sudah dimulai sejak tahun 2016 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.

“Saat ini progres konstruksi sudah mencapai 57,54 persen. Bendung yang berada di aliran Kali Progo diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian di wilayah Bantul yang mengairi sawah seluas 2.370 hektar,” pungkas Menteri Basuki.

 

Sumber : Kementerian PUPR