Anjar Windarsih, Guru TPA yang Menjadi Lulusan Terbaik Magister Farmasi

1027

“Misalnya di Masjid itu biasa pas pengajian didatengi simbah-simbah, ditanyai kok kemarin gini ya pegel-pegel, otomatis kan harus dijawab. Harus banyak tahu, dikenal sekampung (jadi apoteker-red) soalnya,” tuturnya.

Ke depan, anak terakhir dari ketiga bersaudara ini berencana melamar menjadi dosen lalu menempuh studi doktoral. Ketika terkabul cita-citanya menjadi dosen ia berkeinginan masih bisa tetap mengajar TPA. Bagi Anjar, menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak sejak dini adalah suatu hal yang penting.

“Jangan sampai ilang lah (TPA-red) ini kan juga tempat mereka berkumpul, ketemu dengan orang lain. Sambil belajar ngaji,” harapnya.

Kedua orangtuanya selalu berpesan kepada Anjar agar selalu berbuat baik kepada orang lain. Selain pesan tersebut, kerja keras, doa dan senyuman adalah modal baginya untuk mencapai suatu keinginan. Ia juga berprinsip menjalani hidup dengan sederhana. Di media sosial Anjar kerap menuliskan prinsip tersebut dengan “Simple but beautiful”.

“Itu sebenarnya dulu terinspirasi pokoknya hidup itu simple aja gak usah bermewah-mewah. Simple tapi tetap fokus dan kerja keras tadi. Nanti pasti indah pada waktunya,” pungkasnya.[Fajrin]