Sejak itu ia akrab dengan kelakuan berbagai macam anak didiknya. Mulai dari yang nakal, hingga yang sering nangis karena dinakali. Muridnya yang laki-laki sering kali ketika saatnya mengaji malah asik sepedaan.
“Ya itu lah susah dikasih tahu, susah diatur. Tapi ya gak apa-apa sih memang harus sabar,” tutur perempuan yang juga hobi sepedaan ini.
Meski demikian, ia tak pernah menganggap kegiatannya di TPA itu sebagai beban. Malah ia menjadikannya sebagai tempat melepas lelah dari hiruk-pikuk penelitian di kampus. Anjar merasa gembira setiap bertemu anak-anak didiknya.
Penelitiannya pun jalan terus hingga ia mendapatkan gelar master Kamis lalu. Ia menggarap tesis dengan judul “Application of TLC anf 1H-NMR Spectra Based Metabolite Fingerprinting Combined with Chemometrics as An Integrated Study for The Authentication of Curcuma Longa”.