Lendir Lele Berkhasiat Obati Mulut Kering Pasca Terapi Kanker Nasofaring

261

Dari bentuk fisik lendir lele terlihat memiliki kekentalan menyerupai saliva manusia. Karenanya ketiganya memanfatkannya menjadi saliva buatan. Dikembangkan di bawah bimbingan drg. Hendri Susanto, M.Kes, Ph.D.

Dari hasil uji menunjukkan bahwa saliva buatan  lendir lele mampu menghambat pertumbuhan candida lebih baik daripada obat yang ada di pasaran. Diameter zona hambat 20μL saliva buatan 17%  mencapai 13 mm sementara nystatin hanya 10,69 dengan volume yang sama dengan metode disk-diffusion.

Selain itu, tegangan permukaan yang terbentuk juga menunjukan bahwa nilai  sudut kontak saliva buatan dengan glass slide mendekati sudut kontak saliva alami yang diuji dengan cara serupa. Kendati begitu pH larutan terbilang masih rendah berkisar 3,67 sementara pH saliva alami manusia normal sekitar 6,39.

“Hal ini bisa diatasi dengan penambahan essence atau senyawa aromatik pendukung,” imbuh Roissatun.

Saat ini penelitian yang dilakukan oleh ketiganya masih dalam tahap pre klinis secara in vitro. Kedepan mereka akan terus melakukan penelitian lanjutan untuk pengujian in vivo dan uji klinis.

“Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pioner untuk produksi obat perawatan mulut kering dengan bahan alam indonesia yang dapat diterima dengan baik di masyarakat,” pungkasnya.(Humas UGM/Ika)