D GumpH, Permen Karet Pendeteksi Keasaman Rongga Mulut Inovasi Mahasiswa UGM

217

“Kami amati perubahan warna yang terjadi pada saliva setelah dikenai permen D GumpH. Perubahan warna yang terjadi, kami cocokkan dengan uji kualitatif warna ekstrak sebelumnya,” jelas Bagus.

Tidak berhenti di situ, Bagus menjelaskan masih harus dilakukan pengujian aktivitas antibakteri S.mutans dengan ekstrak kol merah. Uji antibakteri ini mereka lakukan pada berbagai variasi konsentrasi ekstrak yang kami bandingkan khasiatnya dengan amoxicillin.

Hasil penelitian mereka menunjukkan perubahan warna saliva buatan dengan pH 5-9 berturut-turut menjadi jingga, jingga kecoklatan, coklat, coklat kehijauan, dan hijau setelah dicampurkan dengan permen karet D GumpH. Perubahan warna tersebut, menurut Fifit, menunjukkan permen karet D GumpH mampu mendeteksi pH rongga mulut, sebab pH rongga mulut biasanya sekitar 6 hingga 8.

Fifit melanjutkan, hasil persentase kesesuaian uji in vitro permen karet D GumpH didapat sebesar 80%. Kemudian, pengujian kemampuan ekstrak untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies (S.mutans) juga menghasilkan hasil yang positif. “Ekstrak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan baik, walaupun kemampuannya masih berada di bawah amoxicillin,” imbuhnya.

Dari paparan hasil pengujian tersebut, Fifit berpendapat, permen karet D GumpH layak digunakan untuk deteksi pH secara mandiri dan juga upaya pencegahan karies gigi. “Kami berharap penelitiannya bisa berlanjut secara in vivo serta dapat diproduksi secara masal,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)