Sang dokter dalam Sorot Layar
Muslichah, arsiparis UGM, yang telibat dalam pembuatan film mengatakan bahwa tujuan utama pembuatan film dokumenter ini adalah untuk memperkenalkan sisi lain Sardjito sebagai seorang pejuang.
“Selama ini beliau dikenal hanya sebagai seorang dokter atau rektor pertama sekaligus pendiri UGM. Melalui film ini kita akan tahu bahwa Sardjito juga pernah terlibat langsung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ungkap perempuan yang akrab disapa Ika ini.
Bahan dari film dokumenter ini, Ika menjelaskan, berasal dari buku “Lukisan Revolusi Indonesia” yang diterbitkan tahun 1949 oleh Kementerian Penerangan Indonesia kala itu. Selain itu, ada buku ‘Sejarah Perjuangan Rakyat Kabupaten Klaten’ yang terbit tahun 1976 karya Panitya Pembangunan Monumen Perjoangan ’45 Klaten.
“Namun, itu hanya sebagai tulang punggungnya saja, semacam fondasi yang membutuhkan verifikasi ulang” tambahnya.
Ika melanjutkan, untuk bahan lengkapnya ia dapatkan setelah melakukan riset ke berbagai tempat. “Ada yang dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Arsip TNI, Manuskrip-manuskrip dari Rumah Pak Sardjito, dan beberapa wawancara dengan pelaku sejarah langsung serta beberapa ahli yang terkait,” jabarnya.