Pakar Sistem dan Perencanaan Energi Terbarukan UGM Terpilih sebagai Penerima ASEAN Science and Technology Fellowship

233

Agus mengatakan The ASEAN S&T Fellowship memberikan kesempatan bagi para ilmuwan muda dari negara-negara anggota ASEAN untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan analitis mereka untuk menyelesaikan tantangan kebijakan publik. Para penerima fellowship akan ditempatkan di berbagai kementrian atau lembaga lain di negara asalnya.

Selama 1 tahun penerima fellowship akan ikut bekerja meningkatkan kapasitas teknis di kementerian atau lembaga pemerintah untuk mendorong pembuatan kebijakan guna mengatasi persoalan yang ada.

“Di sini kami diharapkan bisa mendorong para pembuat kebijakan untuk menggunakan lebih banyak pendekatan berbasis sains dalam pembuatan kebijakan dan keputusan,” tutur pria yang pernah menerima Habibie Award 2014 dan Australian Alumni Award 2011 for Sustainable Economic and Social Development ini.

Para penerima Fellowship mengikuti rencana aksi ASEAN tentang Sains, teknologi, dan Inovasi 2016-2025. Program tersebut berfokus pada isu perubahan iklim, energi berkelanjutan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi kebijakan. Adapun kegiatan pertama para penerima fellowship dimulai dengan orientasi dan lokakarya pada 25-30 Juni 2018 di Jakarta. (Humas UGM/Ika)