Sejarawan UGM: Yogyakarta Benteng Perjuangan NKRI di Masa Revolusi

457

Yogyakarta Benteng Perjuangan NKRI

Senada dengan Mangkubumi, Guru Besar Sejarah Universitas Gadjah Mada Prof. Djoko Suryo acara ini merupakan upaya untuk membabar kembali ingatan kolektif ikhwal peran Yogyakarta. Di Kota Gudeg inilah dulunya proklamasi kedua dan perjuangan mempertahankan NKRI ditegakkan.

Fragmen Wayang Republik Berkolaborasi dengan Tetaer KAGAMA, membabar riwayat Djogja Kembali.(Foto: Dok. Taufiq)
Fragmen Wayang Republik Berkolaborasi dengan Tetaer KAGAMA, membabar riwayat Djogja Kembali.(Foto: Dok. Taufiq)

“Peristiwa Djogja Kembali yang terjadi pada 29 Juni 1949 sangatlah penting, ini tidak kebetulan. Karena Yogyakarta pernah menjadi ibukota republik. Ibukota yang pernah pindah ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 menjadi pusat perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan menjadi benteng NKRI,” papar sejarawan UGM yang menjadi salah satu narasumber ini.

Djoko Suryo menambahkan, proklamasi kedua di Yogyakarta yang disampaikan Bung Karno dan Bung Hatta menjadi episode sejarah, bahwa kemerdekaan tidak serta merta terjadi dan diakui begitu saja oleh para penjajah. Pernah terjadi satu babak perjuangan, baik dari dalam maupun luar negeri, dari sisi militer maupun diplomatik.