Fandi Setya Nugraha Suka Meniru Ibunya yang Menjadi Polwan

1217

Sebagai polisi, Jumiati yang menjelang pensiun pada Juli 2018, mengaku terpukul atas kejadian yang menimpa putranya. Meski demikian ia sudah mengikhlaskan kepergian putranya. “Kok bisa sampai anak saya dikepung teroris. Kok teroris bisa keluar semua waktu itu. Saya ikhlas terima cobaan ini karena tugas polisi memang berat. Tapi, kepada rekan-rekan Densus tetap berjuang terus melawan teroris,” ucapnya.

Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng. mengatakan, santunan dari alumni UGM yang tergabung dalam komunitas Kagama Virtual mengingat almarhum Fandi merupakan alumnus Sekolah Vokasi Fakultas Hukum UGM angkatan 2008 yang gugur saat menjalankan tugas sebagai anggota Densus 88. Almamater menilai perjuangan almarhum sangat luar biasa dalam menegakkan kebenaran melawan terorisme.

“Karena perjuangannya yang luar biasa dalam menegakkan kebenaran melawan terorisme sehingga kami tergerak memberikan santunan. Kami tahu beliau meninggalkan istri dan anak yang masih balita tentu membutuhkan perhatian dana walau sedikit kami himpun dan berikan,” kata Panut.

AKBP Jumiati (paling kiri) bersama putri menantunya, dr. Geha Solihah tengah menggendong Shanum, dan Sulastama Raharja dari Kagama Virtual [Foto R. Toto Sugiharto/KAGAMA]
AKBP Jumiati (paling kiri) bersama putri menantunya, dr. Geha Solihah tengah menggendong Shanum, dan Sulastama Raharja dari Kagama Virtual [Foto R. Toto Sugiharto/KAGAMA]
Ditambahkannya, pihaknya bersama Kagama Virtual juga memberikan semangat kepada keluarga almarhum Fandi untuk terus menjalankan aktivitas karena yang terjadi pada keluarga Fandi sebagai bagian dari perjuangan. Harapannya, keluarga AKBP Jumiati merasa perjuangan putranya adalah mulia, gugur dalam tugas dan memberikan kebanggaan dalam keluarga mereka ke depan.

“Fandi dikenal sebagai aktivis di kegiatan kemahasiswaan di BEM. Sosok yang aktif dan sangat militan dalam arti yang positif mengikuti kegiatan kemahasiswaan di BEM dan kegiatan ekstra kurikuler di kampus,” pungkas Panut. [RTS]