Malam Tirakatan Pancasila untuk Kepentingan Bersama

860

Agus lalu mengingatkan bahwa ada kelompok-kelompok yang mulai mempermasalahkan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh karena itu ia sebagai seniman merasa harus melawan kelompok-kelompok tersebut. Perlawanan tersebut ia lakukan dengan cara yang menurutnya berbudaya.

“Teman-teman seniman di Jogja tidak ingin melawan dengan tangan mengepal tapi kami dengan tangan menengadah. Dengan cara kami yang berbudaya, melakukan kegiatan seni, melakukan tirakat. Kalau mereka mungkin lempar batu kita lempar bunga, kalau mereka bakar ban kita bakar dupa,” papar Agus.

Suasana Semakin Ramai di pelataran Tugu Pal Putih.(Foto: Dok. Fajrin)
Suasana Semakin Ramai di pelataran Tugu Pal Putih.(Foto: Dok. Fajrin)

Untuk Kepentingan Bersama

Dalam orasinya, Prof. Agus Cahyono juga mengingatkan perihal adanya kelompok masyarakat yang inginnya menang sendiri. Kelompok tersebut bisa dipandu oleh nilai-nilai materialisme, konsumerisme, egoisme, hedonisme, primordialisme, dogmatisme, atau radikalisme, untuk mencari pembenaran diri.

Oleh karena itu ia menjelaskan bahwa Pancasila haruslah ditafsirkan untuk kepentingan bersama. Agar sistem kenegaraan yang dengan susah-payah sudah dibangun bersama tidak rusak.