Tenaga Ahli Autisme di Indonesia Masih Terbatas

1342

Penyebab autisme hingga saat ini masih belum bisa dipastikan secara persis. Berbagai penelitian terus dilakukan para ahli untuk menemukan berbagai penyebab yang mengakibatkan autisme. Sejumlah faktor seperti paparan polusi, persolanan neurologis, asupan makanan pada ibu hamil yang mengandung polutan, dan tekanan emosi saat kehamilan diduga sebagai pemicu autisme, tetapi para pakar belum menemukan kesimpulan pasti penyebab pasti autisme.

“Penyebab autisme ini multi faktorial, tetapi hingga kini belum bisa diambil suatu kesimpulan yang pasti apa yang menjadi penyebab utamanya,” jelas dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawtaan (FKKMK) UGM ini.

Gamayanti menyampaikan bahwa autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan dalam neuro developmental disorder.  Gangguan perkembangan yang terjadi meliputi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.

Psikolog Klinis UGM, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si
Psikolog Klinis UGM, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si

“Autisme ini memiliki tiga ciri utama yakni tidak tertarik berinterkasi dengan lingkungan, kesulitan berkomunikasi, dan menunjukkan perilaku stereotipe atau gerakan berulang seperti flapping hands,” tuturnya.

Selain itu, anak penyandang autis disebutkan Gamayanti juga sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, rasa, bau, dan pemandangan. Kondisi ini dikenal sebagai gangguan pemrosesan sensoris. Misalnya, merka terganggu oleh suara keras dan cenderung menutup telinga saat mendengar suara tersebut sehingga tidak akan tahan jika mendengar suara yang keras.