Bayi Lahir dari Ibu Dengan Malaria Rentan Terhadap Infeksi Malaria

437

Penelitian dilakukan di Timika, Papua sejak Oktober 2013 hingga September 2016. Melibatkan 190 bayi yang terdiri dari 105 bayi dari ibu dengan malaria maternal dan 85 bayi dari ibu tanpa malaria maternal.

Hasil penelitian secara mikroskopis menunjukkan kelompok bayi dari ibu dengan malaria maternal lebih banyak mengalami infeksi malaria dibanding bayi dari ibu tanpa malaria. Hal ini berbeda makna saat bayi berumur 6 bulan maupun 12 bulan.

“Pada saat bayi berusia 6 bulan dari ibu dengan malaria maternal memiliki risiko 7,44 kali lebih besar terhadap infeksi malaria dibanding bayi dari ibu tanpa malaria maternal,” jelasnya.

Dari pemeriksaan PCR juga diketahui infeksi malaria pada bayi dengan ibu malaria maternal lebih tinggi dibandingkan bayi dari ibu tanpa malaria. Bayi dari ibu dengan malaria maternal pada usia 6 dan 12 bulan berisiko 9,09 kali dan 8,58 kali lebih banyak terinfeksi malaria dibandingkan dengan bayi dari ibu  tanpa malaria maternal.

Ratni menyebutkan bayi dari ibu yang terkena malaria maternal juga lebih banyak mengalami gisi burung atau kurang di usia, 3,4, dan 9 bulan. Selain itu juga mengalami stunting pada usia 4 dan 9 bulan serta memiliki skor kognitif dan motorik lebih rendah di usia 12 dibandingkan dengan bayi dari ibu tanpa malaria  maternal. (Humas UGM/Ika-MW)