Dr. Stephan Immenschuh : Peneliti dan Tenaga Medis Harus Ketahui Stem Cell

83

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kuliah tamu dengan nara sumber dari luar negeri, yaitu Prof. Dr. med. Stephan Immenschuh dari  Institut für Transfusionsmedizin Medizinische Hochschule Hannover Germany, Selasa (6/3/2018) lalu di Fakultas Biologi UGM.

Kuliah umum mengangkat tema peran stem cell dalam riset dan klinik,  dihadiri segenap sivitas akademika Fakultas Biologi yang meliputi staf dosen dan mahasiswa. Dekan Fakultas Biologi UGM Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. memberikan sambutan sebagai pembuka kegiatan tersebut.

Prof. Immenschuh memaparkan sejumlah aspek biologis stem cell yang harus diketahui oleh para peneliti dan tenaga medis. Stem cell merupakan populasi sel yang belum terdiferensiasi yang dapat memperbarui diri secara tidak terbatas dan menghasilkan generasi sel baru yang sangat terspesialisasi.

Teknologi stem cell atau yang dikenal dengan sel punca telah dimulai sejak tahun 1965 dengan suksesnya transplantasi sumsum tulang pada dua orang bersaudara yang mengalami imunodefisiensi. Kemudian di tahun-tahun selanjutnya terjadi peristiwa penting yang menandai kemajuan teknologi stem cell dalam bidang klinik

Salah satu macam stem cell adalah hemapoietic stem cells (HSCs). HSC merupakan prekursor sel yang belum terdiferensiasi pada sumsum tulang. Aplikasi dasar dari stem cell adalah dilakukannya transplantasi HSC pada pasien dengan indikasi kelainan hematologik, seperti leukimia myeloic akut, leukimia limfatik akut, malignan limfoma dan multiple myeloma. Perawatan defisiensi imun pada bayi baru lahir juga dapat menerapkan teknologi Hematopoietic stem cell transplantation (HSCT), yaitu prosedur infusi sel punca hematopoietic untuk membangun kembali fungsi hematopoeietic pada pasien dengan gangguan atau kerusakan sumsum tulang atau sistem imun, yaitu dengan memanen HSC dari sumsum tulang. Contoh lain kemajuan dalam teknologi stem cell yaitu terapi gen stem cell yang dapat digunakan untuk menangani penyakit defisiensi imun herediter seperti Wiskott-Aldrich Syndrome dan pemrograman ulang sel dewasa menjadi stem cell pluripoten yang melibatkan induced ploripotent stem cells (iPSCs).

Mengingat besarnya potensi stem cell dalam bidang klinik, maka riset yang berkelanjutan mengenai stem cell tentu saja sangat dibutuhkan agar semakin mudah diakses oleh pasien yang membutuhkan. Bukan tidak mungkin stem cell dapat menjadi pengobatan yang umum untuk penyakit-penyakit yang berat seperti yang bersifat herediter, defisiensi imun, kelainan jantung, dan sebagainya. Dalam kuliah ini, peserta terlihat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Prof. Immenschuh. Kegiatan kuliah tamu ini masih akan dilanjutkan pada Selasa 13 Maret 2018 dengan tema Stem Cell Transplantation bertempat di auditorium Fakultas Biologi UGM. [*]