Saat Warga Rusia Bernostalgia Tentang Indonesia

175

Galina Estrina mengenang kakeknya Aleksander Estrin dan neneknya Anna Smotritskaya saat tinggal di Indonesia awal tahun 1920 yang kembali ke Rusia membawa lebih dari 1500 koleksi foto-foto dan benda-benda kerajinan dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa, Buru, Seram, Bali, Sumatera, Maluku, Sulawesi dan Lombok. Aleksander Estrin memberikan koleksi-koleksi tersebut kepada Peter the Great Museum of Anthropology and Ethnography (the Kunstkamera) di St. Petersburg dan selama bertahun-tahun menjadi koleksi dan dipamerkan di Museum tersebut.

“Saat ini benda-benda koleksi tersebut masih ada di Museum Kunstkamera, namun tidak lagi dipamerkan karena keterbatasan tempat. Kami ingin mengabadikan koleksi-koleksi tersebut dengan penyusunan sebuah buku yang saat ini sedang disiapkan. Diharapkan buku tersebut dapat terbit dalam waktu dekat,” ujar Galina Estrina kepada Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi sambil memperlihatkan konsep buku yang akan dicetak.

Dubes Wahid Supriyadi berbincang-bincang dengan para Indonesianis, Gennady Asinkritov dan Alexey Drugov
Dubes Wahid Supriyadi berbincang-bincang dengan para Indonesianis, Gennady Asinkritov dan Alexey Drugov (Foto: KBRI Moscow)

Di antara para Indonesianis lainnya, hadir pula yang pernah bertugas di Indonesia sebagai diplomat, seperti Vladimir Plotnikov yang menghabiskan waktunya di Indonesia lebih dari 20 tahun dengan jabatan terakhir Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh. Selain itu, ada juga Vladlen Sigayev yang pernah menjadi penterjemah pertemuan-pertemuan pejabat tinggi Uni Soviet dengan pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden Soekarno.