Sastro Moeni: Bukan Sekedar Band

2626

SASTRO Moeni, band indie milik mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada terbentuk pada 1987. Sastro Moeni sudah melalang buana dari panggung ke panggung. Sudah 30 tahun, Sastro Moeni menghibur masyarakat khususnya mahasiswa di Yogyakarta.

Lagu-lagu yang dibawakan pun juga cenderung nyeleneh dan komedi, guna menghibur sekaligus mengkritik kondisi sosial.  Kini Sastro Moeni bukan hanya sekedar band mahasiswa, Sastro Moeni atau yang biasa disingkat Sasmoen sudah menjadi brand dan identitas bagi Universitas Gadjah Mada, khususnya Fakultas Ilmu Budaya.

Sejarah penamaan Sastro Moeni sendiri karena berada di Fakultas Sastra (sekarag Fakultas Ilmu Budaya) dan muni berarti “suara”. Dulu Sastro Moeni merupakan suara anak (mahasiswa) Sastra.  Karena dulu, Sastro Moeni wadah mahasiswa Sastra untuk mengkritik melalui lagu dan diparodikan.

Pada awalnya Sastro Moeni adalah kelompok musik akustik. Namun seiring perkembangan zaman, mulai terpecah karena ada yang ingin tetap dengan akustik, di sisi lain ada yang ingin mulai komersial.  Genre musik Sastro Moeni pada saat itu country, blues dengan lirik-lirik yang mengkritisi situasi sosial masa itu, hingga pada generasi kesembilan mulai berubah untuk memparodikan lagu-lagu untuk hiburan dengan genre lagu yang mulai berubah.  Dalam pembuatan lagu memiliki fokus pada liriknya, yang lalu disesuaikan dengan musik-musik yang di-medley.

Saat ini Sastro Moeni sudah generasi ke-16. Regenerasi pemain merupakan salah satu cara mereka untuk tetap eksis hingga sekarang.  Cara untuk meregenerasi juga berbeda tiap generasi.  Jika dulu setiap personil memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri untuk mencari personil pengganti dirinya.  Sekarang, untuk menjadi personil band, harus menjadi crew band agar lebih mengenal Sastro Moeni lebih dekat.

Regenerasi dilakukan ketika personil lama ingin keluar dari band. Pergantian urutan generasi ketika dalam satu masa yang cukup lama tidak terjadi pergantian personil band.  Namun, terjadi kasus istimewa ketika pergantian generasi dari 15 ke 16 karena satu band berganti personil.

Lagu-lagu yang dimiliki Sastro Moeni selalu khas dengan lirik-liriknya yang lucu.  Hampir 40 lagu sudah diproduksi oleh Sastro Moeni. Sebut saja, Sephia, Bad Romance, Koe Miel Gaya, dan lain-lain.  Meski tidak setiap generasi memproduksi lagu, tapi setiap lagu yang ada kini mulai disimpan dan didokumentasi.  Salah satu caranya dengan mengunggah ke YouTube dengan akun sastromoeni official.  Selain untuk mendokumentasi karya, akun YouTube juga mengunggah setiap pertunjukan Sastro Moeni agar para Moeners (fans Sastro Moeni) yang tidak sempat datang langsung menonton juga bisa menikmati pertunjukkan band kesayangan mereka.

Kini sebagai generasi termuda, para personil Sasmoen menaruh harapan agar Sastro Moeni bisa memiliki musik oetentik milik Sasmoen “Semoga dengan eksistensinya Sastro Moeni bisa membangkitkan kembali era musik komedi,” kata Dipta selaku Manager Sastro Moeni generasi 16.

Selain itu, harapannya bisa menghibur hingga luar kota.  Apalagi alumni UGM ada di berbagai daerah sebagai bentuk tombo kangen alumni kepada UGM lewat karya dan pertunjukan Sastro Moeni.  “Kan Pak Jokowi alumni juga tho, boleh lho mengundang kami untuk main,” ungkap Wisnu vokalis  Sasmoen generasi 16.

Nah, bagi pembaca yang pengin lebih dekat dengan Sastro Moeni, kita bisa menikmati melalui akun YouTube sastromoeni official dan Instagram @sastromoeni. [Seraphina Dewanti]