KAGAMA.CO, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat meningkatkan perannya dalam mendukung pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menhub saat menghadiri kegiatan Dialog Teras Kita dengan tema “Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Dalam Menghadapi Risiko Bencana Hidrometeorologis” di Jakarta, Jumat (26/1/2018).
“Oleh karenanya dari kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Komisi V DPR-RI dalam acara ini memberikan suatu dorongan dan dukungan kepada BMKG agar memberikan peran yang lebih tinggi dan untuk peran yang lebih tinggi tersebut ada suatu yang peningkatan (pelayanan yang dicapai),” kata Menhub yang tampil sebagai salah satu pembicara dalam acara tersebut.
“Sekarang faktanya memang ada perbedaan dari apa yang disyaratkan dengan apa yang dimiliki, maka itu kita bahas satu persatu, kita bahas di mana kekurangannya apakah dari peralatan yang kurang atau sumber daya manusia yang harus ditingkatkan,” tutur Menhub Budi Karya.
Menhub berharap peran BMKG dapat memberikan masukan-masukan dan pendampingan dalam pembangunan inftrastruktur yang ada di Indonesia.
“Dalam peningkatan peran BMKG saya berharap agar BMKG mampu memberikan masukan-masukan data atau dasar-dasar awal serta memberikan suatu pendampingan bagi pembangunan infrastruktur dengan memperhitungkan semua kejadian-kejadian yang mungkin terjadi di suatu daerah tertentu di Indonesia,” ucapnya.
Menhub juga mengatakan bahwa peran BMKG sangat penting dalam menjalankan tugasnya dalam mendukung program-program pemerintah saat ini.
“Konektivitas adalah suatu visi dan misi dari kami di Kabinet Kerja, peran BMKG tidak boleh kita lupakan, di seluruh wilayah Indonesia harus ada peran BMKG agar konektivitas itu bisa terjadi lebih baik,” pungkas Menhub Budi Karya.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Biro Perencanaan Gede Pasek, Sesditjen Perhubungan Laut Rudiana dan Sesditjen Perhubungan Udara Praminto Hadi.
Sumber : Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan
