Jazzindo Et Al : Memahami Indonesia lewat Musik Nontradisional

261

Acara  ini dihadiri sekitar 350 tamu undangan, terdiri mitra kerja KBRI di Belanda, kalangan diplomatik dan pers Belanda, diaspora Indonesia di Belanda serta pelajar dan mahasiswa Indonesia di Belanda. Pergelaran Jazzindo Et Al. New Year’s Concert sekaligus untuk melepas tiga pejabat KBRI Den Haag yang akan segera mengakhiri masa tugasnya, yakni Minister Counsellor Fungsi Ekonomi, Andrei T. Marentek; Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Bambang Hari Wibisono; dan Atase Polisi, Yuda Gustawan.

Usai sambutan pembukaan oleh Duta Besar, para hadirin dihibur dengan penampilan duo Boi Akih, sebuah kelompok musik yang berbasis di Amsterdam, yang memadukan musik tradisional dari Kepulauan Maluku, Bali, jazz Belanda (Eropa), musik improvisasi, musik India klasik, dan musik tradisional Afrika. Gitaris Niels Brouwer dan vokalis Monica Akihary mempersembahkan sejumlah tembang karya mereka, di antaranya Mental Voyage dan When Evening Falls. Pada pertunjukannya, Monica Akihary juga menyanyikan lagu dalam bahasa Haruku, bahasa ibunya yang berasal dari Pulau Haruku di Maluku Tengah.

Melalui konser musik  KBRI di Den Haag memperkenalkan musik jazz Indonesia kepada masyarakat Belanda dan diaspora Indonesia juga menjaga kesinambungan kerja antara KBRI Den Haag dengan para mitra kerja [Foto ISTIMEWA]
Melalui konser musik KBRI di Den Haag memperkenalkan musik jazz Indonesia kepada masyarakat Belanda dan diaspora Indonesia juga menjaga kesinambungan kerja antara KBRI Den Haag dengan para mitra kerja [Foto ISTIMEWA]
Harry Mantong bersama Potatone Band tampil setelah Duo Boi Akih, membawakan lagu-lagu Indonesia dan Barat berirama jazz-pop, seperti lagu Inikah Cinta, Tersiksa Lagi dari Utha Likumahua (alm.), dan You are my everything milik penyanyi Indonesia, Glenn Fredly. Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga turut memeriahkan acara dengan menyumbangkan sebuah lagu berjudul Widuri. Sebagai salam perpisahan dan ucapan terima kasih, anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Belanda mempersembahkan lagu, “Terlalu Manis” dari band rock Indonesia, Slank.

Setelah penampilan Harry Mantong dan Potatone Band, para tamu dipersilakan menikmati makan malam, berupa hidangan khas Indonesia, seperti sup kimlo, gado-gado, dan tongseng. Selain makanan utama, para tamu juga dapat menikmati makanan kecil singkong goreng dan wingko babat, serta minuman dari Indonesia, bir, yang cukup terkenal di Belanda. Sambil menikmati makan malam, para tamu dihibur oleh penampilan Nilam Sari, seorang diaspora Indonesia.

Sebagai puncak acara, penyanyi Belanda Justine Pelmelay tampil di panggung, membawakan sejumlah lagu dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Justine membuat suasana malam makin meriah dengan mengajak para hadirin menarikan poco-poco bersama, hingga acara Jazzindo Et Al. New Year’s Concert ditutup pada pukul 21.30.

Sumber : KBRI Den Haag