Orang Tua Berperan Tekan Kecelakaan Lalu Lintas Anak

131

Data Kepolisian Korea menunjukkan adanya penurunan secara signifikan angka kecelakaan anak. Pada tahun 1990 tercatat sebanyak 1.500 anak meninggal karena kecelakaan dan angka tersebut menurun pada 2016 menjadi 70 anak.

Lewat pelatihan ini Huh Eok berharap bisa meningkatkan peran orang tua dan guru dalam menekan kecelakaan berlalu lintas pada anak. Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara UGM dan Gachon University dalam pengurangan angka kecelakaan lalu lintas pada anak. Kerja sama dilakukan selama tiga tahun, mulai 2017 hingga 2019 mendatang didukung oleh KOICA, Samsung Electronics dan POLDA DIY.

“Harapannya lewat edukasi dan beberapa program yang kita jalankan bisa menekan angka kecelakaan pada anak di Yogyakarta,” ucapnya.

Huh Eok memaparkan pengalaman Korea dalam pengurangan angka kecelakaan lalu lintas pada anak [Foto Dok. Humas UGM]
Huh Eok memaparkan pengalaman Korea dalam pengurangan angka kecelakaan lalu lintas pada anak [Foto Dok. Humas UGM]
Selain melakukan pelatihan keselamatan lalu lintas, juga dilaksanakan pembagian 2.000 helm bagi anak-anak di Yogyakarta, penyebaran bahan ajar keselamatan lalu lintas, serta riset terhadap fasilitas lalu lintas bagi anak.

Pakar keamanan transportasi UGM, Prof. Sigit Priyanto mengatakan bahwa perilaku berkendaran yang tidak memperhatikan keselamatan menjadikan kerentanan kecelakaan anak semakin meningkat. Misalnya saja tidak menggunakan helm, pengaman bagi anak, dan pelindung lainnya sebelum melakukan perjalanan.

“Orang tua harus mengajarkan pada anak akan pentingnya menggunakan helm, jaket, dan alat pelindung lainnya sebelum berkendara,” katanya.

Sigit menambahkan, orang tua juga harus aktif dalam mengajarkan dan mengawasi penggunaan roda dua pada anak.

“Pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, menegakkan aturan, dan menyediakan sarana prasarana yang baik,” imbuhnya.

Sumber : Bagian Humas dan Protokol UGM