Perpaduan Musik Klasik-Kontemporer Bakal Meriahkan “Arok-Dedes” di Malam Puncak Dies UGM ke-68

561

“Dari berbagai gelembung itu, kata Bayu, selanjutnya menjadi sebuah harmoni, baik harmoni secara kekeluargaan, secara musikalitas, atau pun persepsi. Sebetulnya itu konsep tentang kebersamaan,” ungkap Bayu yang sering meraih predikat sebagai penata iringan terbaik ini.

Komunitas ini kali pertama dibentuk pada tahun 2013 dengan 25 anggota. Kala itu Bayu ditugasi untuk mengiringi ketoprak Dies Natalis FIB. Namun karena karawitan binaannya, GAMASUTRA (Gamelan Mahasiswa Sastra Jawa) kerap tampil, Bayu ingin suasana yang berbeda.

“Supaya setiap pementasan tidak didominasi satu grup, lalu saya merekrut mahasiswa dari berbagai jurusan di FIB. Sebetulnya komunitas ini terbuka bagi siapa saja. Beberapa alumni dan mahasiswa dari fakultas lain juga terlibat dalam pementasan nanti (Arok-Dedes_red),” pungkasnya.[TH]