Perpaduan Musik Klasik-Kontemporer Bakal Meriahkan “Arok-Dedes” di Malam Puncak Dies UGM ke-68

563

Bagi dosen karawitan FIB ini, instrumen karawitan dapat digunakan untuk membunyikan bentuk musik apa saja. Seperti dangdut, keroncong, jazz, Jawa Baratan, Padang, atau musik khas nusantara lainnya.

“Kalau ada orang mengatakan musik kontemporer itu cuma asal-asalan, bagi saya itu enggak. Justru orang yang sudah matang di musik klasik, ketika menggarap musik kontemporer malah mudah, daripada sebaliknya. Dan tentu saja ini semua memerlukan kreativitas,” paparnya.

Komunitas Gelembung Harmoni

Selama ini Gelembung Harmoni sering tampil di lingkungan UGM maupun luar UGM, baik tampil secara independen, sebagai pengiring ketoprak dan wayang, maupun diundang untuk mengiringi tugas akhir di kampus lain.

Bayu Purnama, S.Sn., M.Sn., dosen karawitan FIB UGM. (Foto: Dok. Tiko)
Bayu Purnama, S.Sn., M.Sn., dosen karawitan FIB UGM. (Foto: Dok. Tiko)

Seperti namanya, Gelembung Harmoni merupakan representasi dari berbagai gelembung-gelembung. Misalnya gelembung dari Sastra Jawa, Antropologi, Sastra Inggris, dan sebagainya. Selain itu, kata Bayu, asal mula kata “Gelembung” untuk nama komunitas ini lantaran adanya bentuk permainan instrumen bonang yang khas dan menghasilkan bunyi seperti gelembung.