Bangun Kolam Retensi untuk Kendalikan Banjir

434

KAGAMA.CO, BANDUNG – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono  mengunjungi lokasi pembangunan kolam retensi Cieunteung di Kecamatan Baleendah, Senin (4/12/2017). Pembangunan kolam retensi, menurut Presiden Jokowi, sebagai salah satu solusi masalah banjir.

“Kemudian nanti tahun depan, kontraknya sudah, dibuat terowongan air. Itu saya kira akan mengurangi banyak sekali banjir yang ada di Bandung,” kata Presiden Jokowi.

Dengan dibangunnya Kolam Retensi Cieunteung yang berfungsi untuk menampung debit banjir Sungai Citarum yang berada disebelahnya akan menurunkan tinggi genangan di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah sekitar 1 meter dan mengurangi luas genangan dari semula 342 ha menjadi 41 ha. Luas kolam retensi 8,7 ha akan mampu menampung 220 ribu m3 dan dilengkapi 3 unit pompa pengendali banjir berkapasitas 3,5 m3/detik dan 1 unit pompa harian berkapasitas 1,5 m3/detik.

Kawasan kolam retensi juga akan ditata menjadi ruang terbuka hijau dengan adanya penataan rumput, pohon, tanaman hias, dan penerangan taman, dan fasilitas jogging track sehingga meningkatkan fungsi bantaran sungai yang memiliki fungsi sosial sebagai sarana untuk masyarakat saling berinteraksi.

Pembangunan kolam retensi Cieunteung merupakan paket pekerjaan tahun jamak APBN Tahun 2015-2018 di Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum dengan anggaran Rp 202 miliar. Saat ini dalam tahap pelaksanaan galian kolam dan pembangunan rumah pompa. Konstruksi dilakukan oleh kontraktor PT. Nindya – Barata Joint Operation dimana progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 57,13% dan direncanakan akan selesai Desember 2018.

Penanganan banjir di Cekungan Bandung merupakan bagian dari upaya bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk memperbaiki Daerah Aliran Sungai Citarum dari hulu hingga hilir.

Sumber :

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR