Indonesia Menulis : Melalui Pena Mencerahkan Peradaban

478

Oleh Tim Indonesia Menulis 2017

DEWASA ini budaya literasi mengalami penurunan minat yang sangat signifikan, khususnya oleh generasi muda. Saat ini keinginan generasi muda untuk menulis, baik yang ilmiah maupun nonilmiah, sangat rendah dan juga cenderung tidak tertarik dengan hal tersebut dan sangat memprihatinkan.

Keprihatinan tersebut menggugah sekelompok mahasiswa lintas universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk kembali menggiatkan budaya literasi, khususnya kepada generasi muda yang menjadi harapan bagi bangsa Indonesia. Ialah dr. Dito Anurogo, M. Sc., sang inisiator dari gerakan Indonesia Menulis yang bersinergi dengan mahasiswa lintas universitas di DIY – yang tergabung dalam wadah bernama Writenesia – mengadakan  kegiatan Seminar Nasional Indonesia Menulis 2017.

Seminar yang berlangsung dua hari, Kamis – Jumat (2 – 3/11/2017) menghadirkan narasumber kawakan dalam dunia kepenulisan. Kegiatan seminar nasional ini diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Sasaran kegiatan ini ialah generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di seluruh universitas di Yogyakarta, baik jenjang strata S-1 ataupun jenjang Pascasarjana. Selain itu, acara seminar nasional juga dihadiri oleh beberapa peserta umum yang juga tertarik dengan dunia literasi.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng, D. Eng, Prof. Taruna Ikrar, M. D, M. Pharm, Ph. D, Fernan Rahadi, SIP, Mas’ud Chasan, dan Budi Cahyana menjadi narasumber pada hari pertama. Prof. Panut, yang juga menjabat sebagai Rektor UGM menyampaikan materi mengenai pentingnya peran generasi milenial dalam revolusi digital. Hal tersebut memang sangat dibutuhkan pada saat ini. Jika dilihat secara jeli, generasi milenial saat ini lebih cenderung suka dan mengikuti terhadap perkembangan teknologi digital sehingga diharapkan generasi muda juga dapat turun andil dalam revolusi digital, khususnya dalam hal kepenulisan sehingga perkembangan digital ini dapat dimanfaatkan dengan melakukan penulisan yang berbasis digital.

Prof. Taruna Ikrar, M. D, M. Pharm, Ph. D. yang menjadi narasumber utama dalam seminar menyampaikan rahasia suksesnya dalam publikasi jurnal ilmiah. Prof. Taruna Ikrar yang juga kandidat penerima Nobel Kedokteran menyampaikan pentingnya menulis, khususnya menulis jurnal dalam dunia pendidikan. Selain itu, para narasumber yang dihadirkan hari itu juga menyampaikan betapa pentingnya teknik menulis khususnya dalam dunia kemediamassaan, bagaimana menentukan judul sehingga menarik khalayak untuk membaca tulisan kita.