Tekan Pengangguran, Pondok Pesantren Dipacu Ciptakan Pelaku IKM

309

Lebih lanjut, beberapa kota industri lainnya, seperti di Kudus, Cilegon, Gresik, Sidoarjo, dan Bekasi, juga didorong agar industri meningkatkan penyerapan dari lulusan SMK atau pendidikan vokasi. “Kami telah mendorong industri masuk ke kawasan industri dan membina SMK-SMK di sekitarnya,” kata Airlangga.

Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta mengatakan, di perusahaannya banyak menyerap lulusan SMK. Bahkan, pihaknya telah membina SMK sekitar dalam program pelatihan. “Ada beberapa tempat yang bisa kami berikan kepada lulusan SMK. Kami juga fokus melakukan pelatihan yang bekerja sama dengan lima SMK dengan kurikulum yang cocok,” ujarnya.

Pada acara Dialog Nasional, Menperin mendapat beberapa pertanyaan kritis dari para siswa SMK yang hadir, misalnya bagaimana dunia usaha atau industri bisa memberi ruang kepada siswa SMK dan mengusulkan penyediaan tenaga ahli sebagai guru di sekolah mereka.

Menperin menjawab, industri sudah membuka diri untuk kegiatan magang atau praktik kerja lapangan bagi pelajar SMK. “Kemarin saya kunjungan di Klaten, Jawa Tengah melihat di sana anak-anak langsung praktik kerja memakai dengan mesin yang sesungguhnya. Model ini yang akan kami dorong,” jelasnya.

Terkait tenaga ahli, Kemenperin memiliki program silver expert. Maksudnya, para profesional yang sudah pensiun diberikan pendidikan dan pelatihan sehingga bisa menjadi tenaga pengajar. “Jadi, mereka bisa mengajar ke SMK-SMK,” kata Menperin.

Sementara itu, Intan, siswi SMKN3 Kota Kediri, menyampaikan tentang kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolahnya lebih banyak pendidikan normatif ketimbang produktif. Pertanyaan Intan ini dinilai bagus, oleh Menperin. “Sekarang ini sedang disinkronisasi kurikulumnya, sebanyak 70 persen produktif dan 30 persen normatif. Selain itu, kami juga mitrakan industri dengan sekolah yang belum punya teaching factory. Supaya adik-adik bisa praktik ke industri, seperti di SMKN3 Kota Kediri, jurusan tata boga ini bisa disinergikan dengan industri makanan dan minuman,” jawab Airlangga.

Sumber :

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian