Produsen Otomotif Nasional Siap Produksi Kendaraan Listrik

150

Menurut Airlangga, pihaknya telah melakukan koordinasi dan pembahasan dengan Kementerian Keuangan terkait pemberian fasilitas insentif tersebut. “Kami berharap bisa segera diselesaikan hingga akhir tahun ini,” ujarnya.

Insentif ini dapat diberikan secara bertahap disesuaikan dengan komitmen pendalaman manufaktur yang telah diterapkan di beberapa sektor industri. “Misalnya, insentif diberikan karena membangun pusat penelitian dan pengembangan untuk komponen motor listrik, baterai, dan power control unit, serta peningkatan penggunaan komponen lokal,” sebut Airlangga.

Oleh karena itu, Kemenperin mendorong agar produsen otomotif di Indonesia aktif melakukan riset dalam pengembangan energi alternatif bagi kendaraan. Misalnya, pemanfaatan pada minyak kelapa sawit dan rumput laut. “Penggunaan bahan bakar biofuel itu menjadi salah satu riset yang harus dilakukan. Apalagi, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia,” imbuhnya.

Airlangga mencontohkan, di Jepang sudah dijual kendaraan yang berbasis tenaga hidrogen. Teknologi ini semestinya pun bisa diterapkan di Indonesia karena sektor manufaktur di dalam negeri, seperti pabrik pupuk sudah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan gas hidrogen melalui proses gasifikasi batubara. “Kendaraan ini emisinya juga hampir nol, buangannya dalam bentuk H2O atau air,” ucapnya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berfoto bersama (dari kanan) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan, President Director PT Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito, GM R&D Nissan Motor Indonesia Masayuki Ohsugi, serta VP Nissan Motor Indonesia Davy. J. Tuilan sebelum test drive Nissan Note e-POWER di ICE BSD City, Tangerang [Foto ISTIMEWA]
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berfoto bersama (dari kanan) Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan, President Director PT Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito, GM R&D Nissan Motor Indonesia Masayuki Ohsugi, serta VP Nissan Motor Indonesia Davy. J. Tuilan sebelum test drive Nissan Note e-POWER di ICE BSD City, Tangerang [Foto ISTIMEWA]
Menperin memberikan apresiasinya kepada PT Nissan Motor Indonesia yang telah mengembangkan mobil listrik Nissan Note e-POWER. Bahkan, Airlangga sempat melakukan test drive mobil tersebut. “Tenaganya powerful karena engine full electric vehicle (EV). Tadi coba sampai kecepatan 80 km/jam.  Kalau dari sisi otomotifnya sudah layak, apalagi dengan EV yang emisinya lebih rendah tentu pemerintah akan dukung,” paparnya.

President Director PT Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito mengatakan, sistem penggerak motor listrik atau e-POWER dari Nissan merupakan solusi inovatif untuk mulai memperkenalkan kendaraan bertenaga listrik di Indonesia.

“Nissan menciptakan standar baru dalam pasar kendaraan zero emission melalui kehadiran Nissan LEAF. Teknologi e-POWER akan menjadi jembatan ideal dalam perubahan penggunaan mobil berbahan bakar bensin dan solar menjadi kendaraan listrik seutuhnya. Ini untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia terkait elektrifikasi,” terangnya.

Koito menuturkan e-POWER pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 2016. “Sistem penggerak elektriknya diadaptasi dari teknologi Nissan LEAF, yang merupakan kendaraan listrik terlaris di dunia,”jelasnya.

Sumber :

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian