Menperin Airlangga Hartarto Apresiasi Pengembangan Pesawat N219

342

Hal ini sejalan untuk mewujudkan kemandirian industri kedirgantaraan nasional, dengan upaya Kemenperin yang telah memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Industri Pesawat dan Komponen Pesawat atau Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM).

Presiden Joko Widodo memberi nama pesawat N-219 dengan nama Nurtanio yang diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo [Foto ISTIMEWA]
Presiden Joko Widodo memberi nama pesawat N-219 dengan nama Nurtanio yang diambil dari nama perintis industri pesawat terbang Indonesia, Laksamana Muda (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo [Foto ISTIMEWA]
Para anggota asosiasi terdiri dari berbagai sektor industri seperti industri baja, karet, plastik, dan polyurethane serta lembaga riset dan konsultan. Di sektor jasa perawatan dan perbaikan pesawat, Kemenperin juga memfasilitasi berdirinya Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), salah satu anggotanya adalah PT. Garuda Maintenance Facility (GMF).

Menperin menegaskan, sinergi antarpemangku kepentingan dalam pengembangan Pesawat N219 sangat penting. “Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden, kita tidak perlu ribut-ribut. Yang penting adalah kerja. Dan, inilah bukti dari hasil kerja putra-putri bangsa kita yang akan terus dilanjutkan hingga generasi anak-anak kita nanti,” paparnya.

Pengembangan prototipe pesawat N-219 dimulai pada 2013 dan saat ini sedang menjalani beberapa tes uji kelaikan untuk mendapatkan Type certificate. Sertifikat kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat untuk N219 ini akan dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.