Menperin Ajak Generasi Muda Tangkap Peluang Era Ekonomi Digital

267

Kemenperin juga memfokuskan untuk peningkatan fasilitas di SMK melalui kerja sama dengan industri sehingga bisa setara antara materi praktik dan proses produksi di perusahaan. “Selain itu, kami mulai memperbaiki kurikulum SMK dalam program vokasi ini,” imbuhnya.

Pada wisuda kali ini, terdapat 232 lulusan yang terdiri dari 218 lulusan SMK SMTI Yogyakarta dan 14 lulusan Program Diploma I Analis Kimia kerja sama SMTI Yogyakarta dengan Politeknik AKA Bogor. “Fasilitas di sini sudah sesuai dengan kebutuhan industri. Tadi saya melihat simulasi untuk proses di industri dan analisis kimianya memang sudah siap untuk di lapangan pekerjaan,” kata Airlangga.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencoba membatik disaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar ketika mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta [Foto ISTIMEWA]
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mencoba membatik disaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar ketika mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta [Foto ISTIMEWA]
Menperin menegaskan, seluruh unit pendidikan di lingkungan Kemenperin telah memiliki spesialisasi bidang industri tertentu dan didukung dengan sarana penunjang seperti ruang workshop, laboratorium, dan Teaching Factory yang sesuai dengan industri. “Kami juga lengkapi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk penyelenggaraan sertifikasi kompetensi,” ucapnya.

Menteri Airlangga menyatakan, lulusan SMK dan Politeknik di lingkungan Kemenperin, seluruhnya terserap di industri dalam waktu kurang dari enam bulan. “Misalnya di SMTI Yogyakarta, dalam kesempatan wisuda ini, penyerapannya sudah mencapai 97 persen, karena lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri. Capaian inilah yang ingin kami tularkan ke seluruh pendidikan vokasi di Indonesia, dan kami mulai dari SMK,” jelasnya.

Saat ini, Kemenperin memiliki 9 SMK, 9 Politeknik, dan 1 Akademi Komunitas yang telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia karena berhasil membangun sistem pendidikan yang benar-benar berbasis kompetensi serta link and match dengan dunia industri.