Rektor Resmikan Gedung R. Soegondo FIB yang Penuh Makna

1153

Wening menjelaskan, gedung ini merepresentasikan akumulasi memori yang melekat pada keluarga besar Fakultas Ilmu Budaya karena gedung ini dibangun di atas sebidang tanah yang dulunya dihuni bangunan-bangunan yang menjadi bagian penting proses belajar mengajar di fakultas ini, seperti laboratorium antropologi dan Staff English Language Training Unit (SELTU).

“Banyak kenangan hadir di dalam gedung ini, tapi kita mencoba untuk tidak berhenti sampai di sini karena kita akan menciptakan kenangan-kenangan lain untuk generasi muda yang akan datang,” imbuhnya.

Berbagai macam ornamen dan komponen bangunan mencoba mengambil konsep rancangan yang tanggap terhadap budaya lokal dengan relevansi secara ekonomis, ekologis, dan sosial budaya. (Foto: Humas UGM)
Berbagai macam ornamen dan komponen bangunan mencoba mengambil konsep rancangan yang tanggap terhadap budaya lokal dengan relevansi secara ekonomis, ekologis, dan sosial budaya. (Foto: Humas UGM)

Nama R. Soegondo yang diabadikan dalam gedung ini sendiri merupakan nama dari direktur pertama SELTU yang juga pernah menjabat sebagai Dekan FIB pada periode 1966-1969 dan 1969-1971. Ia merupakan salah satu pendiri program studi Sastra Inggris di UGM dan tokoh penting bagi perkembangan fakultas ini.

“Dengan pemberian nama ini harapannya ketokohan dan teladan yang diberikan almarhum bisa terus kita ingat dan teladani, mendorong kita yang lebih muda untuk terus berkarya agar apa yang kita lakukan bisa bermanfaat bagi kemakmuran bangsa Indonesia,” ujar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.