Kementerian PUPR Percepat Kerja Sama Proyek Infrastruktur dengan Jepang

151

Menteri Basuki menyatakan, pembangunan terowongan memerlukan kajian lebih dalam, sebab berada di kawasan Bukit Barisan dengan struktur batuan yang spesifik. Ditargetkan proyek ini akan dimulai pada Februari 2018, sekaligus menjadi momentum peringatan 60 tahun kerja sama Indonesia – Jepang.

“PT Hutama Karya akan segera melakukan pemetaan geologi bersama Tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), sehingga Februari 2018 kita sudah bisa dilakukan groundbreaking,” kata Menteri Basuki.

Jalan Akses Pelabuhan Patimban

Sementara itu, untuk pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban tahap I sepanjang 8,1 km, saat ini sedang dalam tahapan pelelangan. Ditargetkan pada akhir Februari 2018 sudah selesai dan dapat dilakukan penandatanganan kontrak sekaligus dimulainya konstruksi.

Dalam pertemuan Menteri Basuki antara lain menyebutkan proyek-proyek yang akan dipercepat pelaksanaannya [Foto ISTIMEWA]
Dalam pertemuan Menteri Basuki antara lain menyebutkan proyek-proyek yang akan dipercepat pelaksanaannya [Foto ISTIMEWA]
“Masa konstruksi direncanakan berlangsung selama 12 bulan dengan nilai diperkirakan sebesar Rp1,3 triliun sehingga pada Februari 2019, jalan akses Pelabuhan Patimban sudah selesai. Namun, Kementerian PUPR akan berusaha untuk lebih mempercepat penyelesaiannya,” ungkap Menteri Basuki.

Jalan Akses Pelabuhan Patimban juga akan dikembangkan tahap 2 yang akan tersambung ke Jalan Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 40 km yang akan dimulai pada tahun 2020, dengan perkiraan biaya konstruksi sebesar Rp3,86 triliun.

Proyek kerja sama lainnya adalah pembangunan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta/ Jakarta Sewerage System (JSS) dengan prioritas pada zona 1 (Pluit) dan zona 6 (Duri Kosambi) dari 15 zona yang direncanakan.