Sri Sultan Hamengku Buwono X Gelar Tasyakuran

1065
Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) dan Habib Luthfi Bin Yahya memberi contoh sinergi ulama dan umara. Mashita/KAGAMA
Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) dan Habib Luthfi Bin Yahya memberi contoh sinergi ulama dan umara. Mashita/KAGAMA

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X selalu Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2017-2022 menggelar acara Tasyakuran sekaligus peringatan milad Majelis Taklim Darul Hasyimi Yogyakarta yang pertama.

Acara tasyakuran yang digelar di di Pagelaran Kraton, Jumat (20/10/2017), diawali dengan pembacaan Maulid, pembacaan sambutan, pemotongan tumpeng, dan pengajian akbar yang diisi oleh Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.

Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) dan Habib Luthfi Bin Yahya memberi contoh sinergi ulama dan umara. Mashita/KAGAMA
Sri Sultan Hamengku Buwono X (kanan) dan Habib Luthfi Bin Yahya memberi contoh sinergi ulama dan umara. Mashita/KAGAMA

Dalam sambutannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, pelaksanaan Milad Majelis Taklim Darul Hasyimi di Pagelaran Kraton menandai eratnya hubungan silaturahmi antara ulama dan umara (pemimpin atau pemerintah).

Bagi Sri Sultan Hamengku Buwono X, fatwa ulama bisa mengukuhkan legitimasi pemerintahan sehingga para ulama masih punya peranan penting dalam politik meskipun tetap dalam posisi merdeka dalam membawa nilai-nilai agama, hati nurani masyarakat, dan dalam posisi netralnya.