Drone Buffalo FX-79 UGM Sukses Memetakan Kawah Gunung Agung

284

Kedepan, Tim Drone Departemen Teknik Geodesi UGM mencoba untuk melakukan pemetaan berbasis video. Ruli mengatakan jika sebelumnya telah dilakukan pemotretan yang berhasil memperoleh data mosaik dan DTM, dengan video akan didapatkan hasil pemetaan yang berbeda.

“Menggunakan video, cakupan liputan pemetaan akan lebih lebar dan kita dapat mengetahui interaksi atau aktivitas yang terjadi di sekitar kawah, seperti mengetahui arah asap dan lain sebagainya,” jelas Ruli.

Pemetaan daerah lereng mulai dilakukan pada ketinggian 700 meter dan berhasil melakukan pemetaan seluas 1.000 hektare yang mencakup Kawasan Rawan Bencana I dan Kawasan Rawan Bencana II. Angin menjadi kendala utama dalam pemetaan ini. Kencangnya angin membuat pesawat mengalami turbulensi.

Meski demikian, di percobaan ke-empat, Buffalo FX-79 berhasil mencapai titik tertinggi terbangnya. Buffalo FX-79 sukses terbang sampai ketinggian 4.000 meter dari total ketinggian Gunung Agung yang mencapai 3.142 meter di atas permukaan laut. Hal itu melampui drone dari tim Koax Flyer Jakarta yang sebelumnya hanya mampu mencapai ketinggian 1.400 meter.

Pada ketinggian 4.000 meter, Buffalo FX-79 berhasil melakukan pemotretan kawah Gunung Agung selebar 3,5 x 5 kilometer. Setidaknya, 400 foto berhasil dipotret oleh Buffalo FX-79. Menurut Ruli, foto-foto itu termasuk kondisi visual kawah saat itu mulai dari ada tidaknya retakan kawah, material kawah, hingga cairan yang terdapat di kawah. Ruli menjelaskan, kupulan foto tersebut selanjutnya akan diolah dengan metode fotogrametri untuk selanjutnya menghasilkan mosaik foto dan Digital Terrain Models (DTM). (Humas UGM/Catur)