Bangun Teaching Industry, Sekolah Vokasi UGM Jawab Tantangan Tenaga Kerja Indonesia

544

“Jejaring alumni ini penting, karena Sekolah Vokasi perlu jaringan untuk membantu penyaluran magang mahasiswa yang memang tercantum dalam kurikulum,” tambah Wikan.

Dengan Teaching Industry, peran alumni akan semakin besar karena tidak hanya untuk magang atau kuliah praktik namun juga menjadi pihak yang berperan dalam Teaching Industry.

Dengan skema sebagai laboratorium praktik yang kolaboratif, Teaching Industry perlu peran alumni untuk terlibat langsung didalamnya. Dengan status alumni yang saat ini sudah bekerja dan memiliki jejaring dengan industri, peran alumni menjadi penting karena dalam proses Teaching Industry tentu membutuhkan peran industri.

Menurut Wikan, progam ini dianalogikan seperti memasak. Ada 6 jurus dalam program ini yaitu, dibuat bersama-kurikulum dibuat bersama antara universitas dengan industri, dimasak sama-sama-ada peran industri dalam proses praktik, dicicipin bersama-industri turut merasakan inovasi produk yang dimunculkan, dicap/label bersama-dengan pengalaman praktik mahasiswa mendapat ijazah dan serifikat keterampilan, dibiayai-industri terlibat dalam proses pemenuhan standar sesuai kebutuhan industri dan dinikmati bersama-mahasiswa memiliki keahlian dan industri mendapat tenaga kerja terampil.

Dengan jurus tersebut, program sinergi ini memerlukan keterlibatan industri didalamnya. Keterlibatan industri salah satunya dibantu melalui jejaring yang dimiliki alumni. Itu sebabnya dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Sekolah Vokasi, Wikan menyampaikan perlunya keterlibatan alumni vokasi secara aktif dalam rencana ini.(Desti)

 

Baca juga:

1. Tahun 2022 Sekolah Vokasi UGM Buka Program D4 dan S2 Terapan

2. Sekolah Vokasi UGM Akan Dibangun di Kulonprogo

3. PP Kagama Siap Luncurkan Sekolah Vokasi Dan Rumah Singgah

4. Pendidikan Vokasi Berkontribusi Bangun SDM Indonesia