Menteri Basuki Sosialisasi Kartu Tol Elektronik di Festival Tol Bawen-Salatiga

227

SALATIGA, KAGAMA – Pembangunan jalan tol Semarang-Solo, khususnya ruas Bawen-Salatiga, Jawa Tengah, yang terkenal dengan panorama Gunung Merbabu, telah rampung. Sebelum dioperasikan secara resmi dan dibuka untuk dilalui kendaraan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk memeriahkan rangkaian kegiatan Hari Kemerdekaan RI ke-72 dengan menggelar acara Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Bawen-Salatiga, Minggu (13/8/2017).

Dimulai sekitar pukul 6.30 pagi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M. Sc. didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Aryani melepas peserta Fun Walk dengan jarak 5 km, dilanjutkan dengan Fun Bike jarak Pendek (Short Distance) dengan jarak 22,7 km dan Fun Bike Jarak Jauh (Long Distance), dengan jarak 35 km dengan jumlah peserta mencapai 4.500 orang. Sebelum itu, juga dilepas peserta Running Race dengan jarak 22,7 km yang diikuti oleh 88 orang peserta lari profesional.

Usai melepas para peserta, Menteri Basuki beserta Gubernur Ganjar dan Dirut PT Jasa Marga bersama jajaran ikut menjajal ruas jalan tol tersebut dengan menggunakan motor trail.

Menteri PUPR Dr Ir M Basuki Hadimuljono, M Sc paling kanan turut hadir untuk memeriahkan Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Bawen-Salatiga, Jawa Tengah (Foto ISTIMEWA)
Menteri PUPR Dr Ir M Basuki Hadimuljono, M Sc paling kanan turut hadir untuk memeriahkan Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Bawen-Salatiga, Jawa Tengah (Foto ISTIMEWA)

Setelah berkeliling, Menteri Basuki meninjau sejumlah booth, termasuk di antaranya milik Bank Mandiri, BRI dan BNI, yang menyediakan layanan kartu pembayaran elektronik. Ia kemudian memanfaatkan momen tersebut untuk mempromosikan penggunaan kartu tol elektronik yang rencananya akan diterapkan 100 persen sebagai alat pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol pada Oktober 2017.

“Bapak dan Ibu sekalian, mulai Oktober 2017 semua transaksi tol harus memakai e-toll seperti ini, karena mempercepat dan mempermudah transaksi. Tidak perlu ada uang kembalian. Perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol akan memberikan diskon untuk pembelian e-toll tersebut,” jelasnya di hadapan peserta festival.

Usai mempromosikan penggunaan kartu e-toll di atas panggung utama, Menteri Basuki juga melakukan video conference dengan anak perusahaan PT Jasa Marga, yakni PT Trans Jatim Pasuruan (TJP), yang baru saja melakukan uji coba pengoperasian Jalan Tol Gempol Pasuruan segmen Gempol-Bangil, sekaligus melengkapi segmen Bangil-Rembang.  Dengan demikian, ruas Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang telah beroperasi penuh.

Menteri Basuki juga mempromosikan penggunaan kartu tol elektronik atau e-toll (Foto ISTIMEWA)
Menteri Basuki juga mempromosikan penggunaan kartu tol elektronik atau e-toll (Foto ISTIMEWA)

Menteri Basuki mengatakan, Jalan Tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo (72,64 km) direncanakan akan diresmikan dan operasional pada  28 Agustus 2017.

“Akan kita resmikan setelah terbit sertifikat uji kelayakan jalannya. Kemarin sudah ada kunjungan lapangan untuk audit kelayakan jalannya oleh Komisi Keamanan Jalan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Kira-kira nanti keluar sertifikatnya sekitar tanggal 20 Agustus 2017,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk penetapan tarif tol ruas Bawen-Salatiga, Menteri Basuki mengungkapkan, saat ini masih dalam tahap evaluasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang juga akan keluar setelah sertifikat uji kelayakan jalan diterbitkan.

Mengenai kualitas jalan, ia mengaku puas setelah melihat dan merasakan langsung dalam beberapa kali kunjungan lapangan bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja lainnya.

Menteri Basuki menginformasikan penerapan kartu e-toll (tol elektronik) 100 persen sebagai alat pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol pada Oktober 2017 (Foto ISTIMEWA)
Menteri Basuki menginformasikan penerapan kartu e-toll (tol elektronik) 100 persen sebagai alat pembayaran nontunai di seluruh gerbang tol pada Oktober 2017 (Foto ISTIMEWA)

Untuk selanjutnya, dikatakan Menteri Basuki, penyelesaian jalan tol Semarang-Solo saat ini hanya tinggal Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 km) atau totalnya 32 km.  Progres konstruksi fisik saat ini telah mencapai 15 persen dan progres pembebasan lahannya sudah lebih dari 98 persen.

“Melihat progres terkini, saya semakin optimis, pada akhir 2018 seluruh Tol Trans Jawa akan tersambung dan telah operasional,” tegasnya.

Jalan Tol Semarang-Solo dengan total panjang jalan tol 72,65 km terbagi atas beberapa seksi, yaitu Seksi I Semarang-Ungaran (10,85 km) beroperasi sejak November 2011, Seksi II Ungaran-Bawen (11,99 km), beroperasi sejak April 2014, Seksi III Bawen Salatiga (17.57 km) dengan progres konstruksi telah selesai 100 persen, Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 km).

Jalan Tol Semarang-Solo ditargetkan akan beroperasi penuh pada 2018. Sebagai bagian dari Trans Jawa diharapkan mampu mengurangi kepadatan yang terjadi di jalan nasional serta memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jalan untuk menuju kota tujuan dengan lebih cepat, lebih aman, lebih lancer, dan lebih nyaman. [TH]