Bekatul “BEAR-CHOL” Penurun Kolesterol

207

TAHUKAH, pembaca? Limbah penggilingan padi pun bermanfaat bagi kesehatan tubuh kmanusia. Kita tentu tidak asing dengan benda yang namanya bekatul. Sabagai limbah dari proses penggilingan padi, bekatul jauh dari perhatian kita, kecuali untuk pakan ternak. Padahal, bekatul memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya menurunkan kadar kolesterol.

Sejumlah mahasiswa Prodi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) telah membuktikannya. Melalui penelitian mereka, diketahui bekatul mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Mereka melakukan inovasi pengolahan bekatul menjadi ekstrak bekatul terfermentasi yang disebut “BEAR-CHOL”.

“Selama ini pemanfaatan bekatul  masih terbatas hanya dijadikan pakan ternak. Bahkan, tak jarang dibuang begitu saja. Padahal, bekatul kaya akan serat pangan dan berbagai mikrokomponen yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh,” ungkap Bira Arumndari Nurahma, Selasa (8/8/2017) di Fakultas Kedokteran UGM.

Mengetahui kemanfaatan bekatul, Bira bersama ketiga rekannya, yaitu Mega Febia Suryajayanti, Anggi Laksmita Dewi, dan Zunamilla Khairia meneliti lebih lanjut potensi bekatul terfermentasi sebagai anti-hiperkolesterolemia. Selain itu, mereka juga berupaya menghasilkan produk sampingan pengolahan beras bagi  kesehatan.

Bira mengungkap perihal kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yang serius. Oleh karena itu, pemanfaatan bekatul diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Dari pengolahan bekatul dalam “BEAR-CHOL” memiliki khasiat yang lebih maksimal karena telah melalui proses fermentasi. Ekstrak “BEAR-CHOL” sudah diujicobakan pada tikus model hiperkolesterolemia untuk melihat profil lipid dan kadar Short Chain Fatty Acid (SCFA) sekum.

“Hasilnya  BEAR-CHOL mampu memerbaiki profil lipid tikus yang diinduksi hiperkolesterolemia,” jelasnya.

Pemberian ekstrak bekatul terfermentasi dosis 2205 mg/kgBB pada tikus mampu mencegah kenaikan kadar LDL. Selain itu, juga dapat menurunkan kadar HDL pada kondisi hiperkolesterolemia mendekati kondisi sehat.

“Untuk selanjutnya kami masih melakukan analisis terhadap kadar SCFA sekum pada tikus hiperkolesterolemia yang diberi ekstrak BEAR-CHOL,” tuturnya. [Humas UGM/Ika/rts]