Temu Kangen Kagama Lampung bersama Bupati Pringsewu

238

PRINGSEWU, KAGAMA – Upaya promosi destinasi wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui acara reuni seperti yang dilakukan Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Lampung yang menghelat Temu Kangen, Minggu (6/8/2017) pagi di Taman Wisata Talang Indah Pagaresuk Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Pringsewu Provinsi Lampung Fauzi dalam sambutannya di tengah kehadiran anggota dan pengurus Kagama Lampung. Selain menghadiri Temu Kangen Kagama Lampung, Bupati Pringsewu H Sujadi juga meresmikan dan membuka Taman Wisata Talang Indah Pagaresuk Kabupaten Pringsewu, Lampung.

“Silaturahmi Kagama di Taman Wisata Talang Indah Pringsewu adalah sekaligus melakukan promosi wisata yang ada di Kabupaten Pringsewu, sebab di Kabupaten Pringsewu tidak memiliki pantai maupun pegunungan,” ujar Fauzi.

Menyikapi keterbatasan itu, lanjut Fauzi, pihaknya mencoba mengembangkan situs peninggalan penjajahan Belanda, bekas talang air atau irigasi perairan, yang dibangun pada tahun 1928. Dengan dukungan para pemuda karang taruna setempat, Taman Wisata Talang Indah dapat dikembangkan.

Ditambahkan Fauzi, reuni Kagama Lampung tidak hanya bertujuan mempromosikan wisata, melainkan juga sebagai forum diskusi, memberikan saran dan arahan untuk kemajuan Kabupaten Pringsewu, yang saat ini genap berumur delapan tahun. Sehubungan hal itu, Fauzi mengharapkan Kagama Pringsewu didukung Kagama Lampung dapat membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, khususnya dan Provinsi Lampung.

Sementara itu, Bupati Pringsewu H. Sujadi menambahkan anggota dan Pengda Kagama Lampung yang notabene dari lingkup akademisi dapat mengambil peran untuk memerkuat komponen masyarakat dalam mencapai visi Pringsewu, yaitu “Pringsewu Bersahaja”.

Menurut Sujadi, tegaknya visi tersebut oleh empat pilar utama. Yakni, ulama, penguasa atau pemimpin, pengusaha atau pemilik modal, dan masyarakat. Pilar pertama sebagai penjaga akhlak masyarakat agar senantiasa dalam norma-norma dan etika yang patut sehingga terjaga toleransi dan akulturasi antarmasyarakat yang berbeda-beda.

Pilar kedua sebagai kontrol dan pengelola yang diharapkan akuntabel, amanah, dan adil dalam melaksanakan kebijakan, tanpa bertujuan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Selanjutnya, dari pemilik modal agar dana yang diinvestasikan untuk mengembangkan Kabupaten Pringsewu menjadi lebih maju dan mandiri. Sedangkan dari masyarakat diharapkan menjalankan point-point tersebut sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Ketua Pengda Kagama Lampung Dr. Suradji Sujarwo menjelaskan keberadaan Kagama Lampung tidak hanya sebagai organisasi alumni, namun juga bertujuan mendukung pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia. Karena itu, berbeda dengan organisasi lainnya,  Kagama Lampung berupaya banyak memberikan sumbangan pemikiran dan kegiatan  kepada masyarakat, seperti pada 2013 dengan menyelengarakan seminar bertema peran Kagama dalam politik. Kemudian pada 2014 mengangkat tema peran Kagama dalam Pembangunan Desa. Selanjutnya pada 2015 mengadakan seminar Taksoplasma. Berikutnya, pada 2016 seminar Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan,  dan kegiatan lain, seperti seminar Pengembangan Siswa di SMKN 2 Metro, talkshow di Tegar TV, RRI, program Kagama peduli, pengobatan massal, kegiatan beras murah, donor darah, panti asuhan, pembagian sembako sejumlah 1.500 paket, pelestarian lingkungan laut dan tambak, serta kunjungan wisata ke Goa Pindul, Gunungkidul, Yogyakarta, Billabing, Pahawang, Pulau Pisang di Tanggamus dan program penggemukan sapi.

“Kegiatan tersebut tidak hanya menjalin silaturahmi, namun juga mendukung pengembangan edukasi masyarakat di provinsi Lampung. Maka dari itu, pertemuan ini bagus untuk dilaksanakan, menyusun rencana kegiatan ke depan dan juga mengkaji bersama dalam mengembangkan potensi wilayah yang dapat dikembangkan di Provinsi Lampung,” pungkasnya. [rts]