Prof Sutaryo : Tangkal Radikalisme, Negara Laksanakan 4 D

398

BULAKSUMUR, KAGAMA – Kongres Pancasila bertajuk “Pancasia Jiwa Bangsa: Dinamika, Tantangan, dan Aktualisasi di Indonesia” yang berlangsung pada Sabtu-Minggu (22-23/7/2017) ditutup dengan pembacaan rumusan kongres dan rekomendasi oleh Ketua Tim Pengarah Prof Dr Sutaryo, Sp A (K) di Balai Senat UGM, Minggu (23/7/2017).

“Pengetahuan sejarah dan ilmu bumi harus dipahami oleh seluruh komponen bangsa, terutama sampai Rukun Tetangga dan Rukun Warga, bahwa Indonesia terdiri atas 250 juta jiwa, 17.000 pulau, 1.100 bahasa lokal dan 714 suku daerah,” kata Sutaryo, membacakan rekomendasi kongres.

Sutaryo melanjutkan, yang bisa memersatukan semua itu adalah Dasar Negara Pancasila. Selain itu, lanjutnya, negara melaksanakan 4 D untuk menangkal radikalisme, yaitu Deny (tolak ideologi kekerasan), Diminish (persempit gerakannya), Defeat (taklukkan jaringan), Defense (pertahankan nilai-nilai kita).

Mengakhiri pembacaan rekomendasi kongres, Sutaryo menjelaskan kepada para hadirin bahwa segala rumusan dan rekomendasi kongres akan disusun dan dirapikan untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta. “Lima hari yang akan datang ini harus selesai perumusan sampai kebijakan, karena Jakarta menunggu hasil kongres anda itu seperti apa dan harus kita follow up,” tukasnya.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dr Paripurna P Sugarda, SH, LLM, (mewakili Rektor UGM) menyampaikan terima kasih diiringi  rasa bangga dan haru atas sukses terselenggaranya Kongres Pancasila IX (Foto Taufiq Hakim/KAGAMA)
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dr Paripurna P Sugarda, SH, LLM, (mewakili Rektor UGM) menyampaikan terima kasih diiringi rasa bangga dan haru atas sukses terselenggaranya Kongres Pancasila IX (Foto Taufiq Hakim/KAGAMA)

Sebagaimana disampaikan pada hari sebelumnya oleh Ketua Panitia Kongres Pancasila IX Prof Dr Ir Sunjoto, Dip. HE, DEA, Kongres Pancasila kali ini adalah bagaimana kita akan mengimplementasikan bukan hanya dalam tataran filosofis, “tapi akan kita bawa sampai ke tataran praksis. Idenya adalah ke sana,” terang Sunjoto.

Sementara itu, mewakili Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M Eng., D Eng, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dr Paripurna P Sugarda, SH, LLM, menyampaikan terima kasih diiringi dengan rasa bangga dan haru atas sukses terselenggaranya Kongres Pancasila IX: Pancasila Jiwa Bangsa, Dinamika, Tantangan, dan Aktualisasinya di Indonesia.

“Rasa bangga, karena sejak awal sampai akhir kursi ini penuh. Ini adalah Kongres Pancasila yang betul-betul diikuti oleh peserta dan penyelenggara yang Pancasilais,” ungkapnya dalam penutupan acara.

Tanpa dijiwai semangat yang besar, kata Paripurna, semangat yang menggelora bahwa Pancasila memang harus ada di darah kita, harus ada di tubuh kita, harus ada di jiwa kita, maka tidak mungkin kongres bisa terlaksana dengan baik.

“Untuk menebus kerelaan keikhlasan bapak ibu sekalian, kami berjanji bahwa semua ide, semua gagasan, yang cemerlang dan tumbuh dari hati sanubari ibu bapak sekalian, akan kami sampaikan ke Jakarta sesuai dengan arahan Prof Sutaryo, dan akan kemudian disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia demi langgengnya NKRI tercinta ini,” kata Paripurna, mengakhiri sambutannya. [TH]