Gita Bahana Nusantara Membahana di Belanda

312
Gita Bahana Nusantara (GBN) mampu meraih dua medali perunggu untuk kategori marching band dan kategori display. Dok. KBRI Den Haag

KERKRADE, KAGAMA. Tim kesenian binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Gita Bahana Nusantara (GBN) meraih prestasi pada kompetisi World Music Championship di Parkstad Stadium Limburg, Kerkrade, Belanda. Pada kompetisi yang dilaksanakan pada 15-16 Juli 2017, GBN mampu meraih dua medali perunggu untuk kategori marching band dan kategori display.

Dalam kompetisi di Kerkade, GBN tampil dengan ciri pertunjukan kultural yang amat menarik dengan rangkaian lagu-lagu daerah dipadukan dengan kostum yang dikenakan para anggotanya sangat khas Indonesia. Hal ini sangat menarik dan memukau publik Belanda yang hadir menyaksikan kompetisi dimaksud.

Gita Bahana Nusantara merupakan kelompok marching band yang beranggotakan sekitar 60 orang siswa-siswi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Grup ini hadir di Belanda dibawah kepemimpinan Kombes Joko Sarwoko dengan anggota yang tampil sekitar 70 orang.

Gita Bahana Nusantara (GBN)  mampu meraih dua medali perunggu untuk kategori marching band dan kategori display. Dok. KBRI Den Haag
Gita Bahana Nusantara (GBN) mampu meraih dua medali perunggu untuk kategori marching band dan kategori display. Dok. KBRI Den Haag

Kompetisi World Music Championship yang mereka ikuti merupakan ajang pertandingan berbagai musik yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. Untuk kategori marching band dan display kali ini masing-masing diikuti oleh 20 group dari berbagai negara.

Sebelum kompetisi di Kerkade, GBN juga telah berlaga di ajang World Band Challenge Quando La Banda Passo di Modena, Italia, pada tanggal 8-9 Juli 2017. Pada kompetisi ini, GBN berhasil merebut juara ketiga.

Setelah berlaga pada kompetisi tingkat dunia, belum lama ini GBN juga menyempatkan tampil di Aula Nusantara, KBRI Den Haag, di depan korps diplomatik, tamu undangan dan media setempat. Penampilan GBN dihadiri oleh beberapa duta besar dari negara sahabat, seperti Duta Besar Belgia dan Duta Besar Bangladesh.

Setelah berlaga pada kompetisi tingkat dunia, GBN juga menyempatkan tampil di Aula Nusantara, KBRI Den Haag. Dok. KBRI Den Haag
Setelah berlaga pada kompetisi tingkat dunia, GBN juga menyempatkan tampil di Aula Nusantara, KBRI Den Haag. Dok. KBRI Den Haag

Dalam penampilannya di KBRI Den Haag, GBN menyederhanakan formasi dan penampilan mengingat pertunjukan dilakukan di dalam ruangan. Sebagai sajian pertama, GBN menampilkan paduan suara yang membawakan lagu-lagu daerah secara medley. GBN mampu menggambarkan keragaman budaya Indonesia melalui lagu-lagu daerah dari Sumatera hingga Sulawesi.

Lagu-lagu yang ditampilkan adalah Bungo Jeumpa, Bandar Jakarta, Gundul-gundul Pacul, O Ina Ni Keke, Angin Mamiri dan Janger. Medley ini ditutup dengan lagu Rayuan Pulau Kelapa dimana Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda didaulat untuk bergabung bernyanyi bersama grup GBN.

GBN mampu menggambarkan keragaman budaya Indonesia melalui lagu-lagu daerah dari Sumatera hingga Sulawesi. Dok. KBRI Den Haag
GBN mampu menggambarkan keragaman budaya Indonesia melalui lagu-lagu daerah dari Sumatera hingga Sulawesi. Dok. KBRI Den Haag

Selanjutnya, GBN juga menampilkan beberapa tarian daerah seperti Tari Kompang dari Bali, Tari Dayak, dan Tari Kota Baru dari Kalimantan Selatan. Sebagai penampilan penutup, ditampilkan Colourguard Performance yang merupakan sebagian kecil dari grup marching band GBN.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota GBN atas prestasinya dan kontibusinya dalam mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi internasional. Dubes Puja juga memberikan semangat kepada GBN untuk tetap meningkatkan prestasi mereka semaksimal mungkin.

 

Sumber : KBRI Den Haag