Kreativitas Kunci Kesuksesan

200
Anggota Dewan pengawas Lembaga Penyiaran Publik RRI Dwi Heruningsih, M.Si dan Direktur Umum Direktur Umum Percetakan Urang Republik Indonesia (Peruri) Dr. Prasetio menekankan pentingnya kreativitas untuk sukses serta pengedalian diri dalam pemakaian Medsos. Dok. Humas UGM

BULAKSUMUR, KAGAMA. Dwi Heruningsih, M.Si., anggota Dewan pengawas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI), menyebutkan berpikir kreatif penting dalam bekerja dan menjalankan usaha. Terlebih di era globalisasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, menjadi penting untuk dapat beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada, termasuk dalam bisnis media.

Hal tersebut juga dilakukan oleh RRI yang terus beradaptasi dengan berbagai perkembangan saat ini.

“Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi begitu pesat, bak tusnami. Kita hanya bisa memilih beradaptasi dan melakukan sesuatu atau diam saja dan mati tergulung ombak tsunami,” paparnya, Rabu (18/9) di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada.

Memberikan pembekalan dihadapan ribuan calon wisudawan UGM, Dwi Heruningsih menyampaikan bahwa RRI telah melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan di tengah menggilanya arus perkembangan teknologi infromasi dan komunikasi.

Acara pembekalan membuka wawasan para wisudawan MM UGM. Dok. Humas UGM
Acara pembekalan membuka wawasan para wisudawan Pascasarjana UGM. Dok. Humas UGM

RRI berbenah diri dengan mengikuti dinamika publik dan mengadopsi teknologi baru. “Kita juga menciptakan program-program kreatif. Program bermanfaat bagi publik dan tetap menarik untuk diikuti,”jelas alumnus FISIPOL UGM ini.

Dwi heruningsih mengatakan melalui proses kreatif terlahir berbagai program unggulan yang layak untuk disiarkan. Selain kreatif, RRI berhasil eksis berkat kepemimpinan yang kuat dan peningkatan proses bisnis.

Sementara Direktur Umum Percetakan Urang Republik Indonesia (Peruri), Dr. Prasetio dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang pentingnya kedawasaan bertindak dan berpikir dalam era demokrasi. Meskipun hidup dalam era yang bebas, namun perlu pengendalian diri menyikapi kebebasan. “Kebebasan ada batasnya, hukum dan norma harus dihormati,”ujarnya.

Pengendalian diri dilakukan termasuk dalam menggunakan media sosial. Prasetio menghimbau agar masyarakat dapat bersikap bijak dalam bermedsos.

 

Sumber : Humas UGM