Pancasila, Jati Diri Bangsa, dan Keprihatinan Taufiq Effendi

1057
Taufiq Effendi berpandangan, Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala sumber hukum di negeri ini.

JAKARTA, KAGAMA. Intoleransi, sikap radikal, tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama yang dilakukan segelintir orang, hingga kegaduhan politik yang saat ini kerap terjadi menjadi keprihatinan seorang Taufiq Effendi. Menurut mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ini, semua polemik tersebut terjadi karena kita telah berpaling dari Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Walau usianya sudah menginjak 76 tahun tak terlihat kesan sepuh pada diri lulusan Fisipol Universitas Gadjah Mada 1965 ini. Dia bersemangat, daya ingat dan analisisnya tajam, berbicara runtut, dan fisiknya pun masih terlihat gagah. Taufiq memaparkan kegundahan dirinya atas kondisi bangsa belakangan ini.

Taufiq Effendi berpandangan, Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala sumber hukum di negeri ini. Fajar/KAGAMA
Taufiq Effendi berpandangan, Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala sumber hukum di negeri ini. Fajar/KAGAMA

“Orang mudah mencaci maki sesamanya hanya karena berbeda. Bahkan Kepala Negara pun sampai dilecehkan dan direndahkan. Tak ada lagi rasa hormat terhadap lembaga negara. Intoleransi, sikap radikal, sampai aksi kekerasan terjadi di masyarakat kita. Kondisi ini terjadi karena masyarakat sudah berpaling dari Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia. Padahal tanpa Pancasila maka Indonesia sebagai negara bisa bubar,” ujar Menteri PAN di era 2004 hingga 2009 itu saat bertemu KAGAMA belum lama ini.

Taufiq sendiri telah menuliskan pemikiran sekaligus refleksinya tentang Pancasila dalam sebuah buku berjudul Pancasila Jati Diri Bangsa Indonesia Menuju Indonesia Raya. Dalam buku yang diterbitkan tahun 2008 tersebut, dia memaparkan pokok pikirannya.

“Pancasila dan jati diri bangsa tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila sebagai landasan idiil, landasan filosofis bangsa, sumber dari segala sumber hukum di negeri ini. Sementara jati diri bangsa adalah implementasi sehari-hari, sebagai perilaku insan Indonesia.”

“Jadi apabila rakyat Indonesia mengamalkan jati diri bangsanya yang bersumber dari Pancasila maka kita akan maju setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya.,” jelas Taufiq yang sudah menulis 12 buku ini. (Ojos)