T-Tizer, Sikat Gigi Steril Karya Mahasiswa UGM

341

BULAKSUMUR, KAGAMA – Sikat gigi merupakan bagian penting dari upaya menjaga kesehatan gigi. Karena itu, kebersihan sikat gigi sangat penting diperhatikan. Sebab, sikat gigi yang kotor bisa berbahaya bagi kesehatan gigi. Pada sikat gigi kotor kemungkinan terdapat bakteri pengganggu.

Kesehatan gigi, dengan demikian, banyak faktor pendukungnya. Selain keadaan sikat gigi yang bersih, juga keadaan pasta gigi. Jika sikat gigi sampai kotor hingga terdapat bakteri di dalamnya, keadaan itu berbahaya bagi mulut dan gigi.

Berangkat dari permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PKM-K UGM 2017 menciptakan produk bernama T-Tizer. Kelompok yang terdiri dari lima mahasiswa, dua di antaranya dari Fakultas Kedokteran Gigi, yaitu Angelia Rosalina dan Cindy Rozza serta dua orang lagi dari Fakultas Teknik, yakni Aan Listanto dan Maharani Rizki, dan seorang dari Fakultas Farmasi, yaitu Rizqi Dinni. Mereka berlima menciptakan inovasi terbaru produk berupa desinfektan sikat gigi.

T-Tizer memiliki bahan aktif dari Natrium hipoklorit yang sudah teruji bisa membersihkan mikroorganisme pengganggu. “T-Tizer juga mengandung alkohol dan perasa buah yang dapat menyegarkan kondisi sikat gigi,”  ungkap Rizqi Dinni sebagai Manajer Produksi.

Natrium hipoklorit yang terdapat di dalam T-Tizer lebih aman digunakan oleh masyarakat umum daripada bahan aktif yang lain.

Berbagai macam bau dan perasa adalah keunggulan lain dari T-tizer. Inovasi tersebut dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memilih bau yang digemari untuk sikat giginya. Hal tersebut tentu menarik bagi anak-anak sehingga dapat meningkatkan ketertarikan anak untuk melakukan gosok gigi.

Sementara itu, alkohol yang terdapat dalam T-Tizer juga dapat membantu menyegarkan bau pada sikat gigi. Keunggulan lain dari T-Tizer yaitu harga yang terjangkau, kemasan yang praktis, dan mudah dalam penggunaannya. Sehingga, cocok digunakan untuk semua kalangan. Produk desinfektan sikat gigi semacam ini merupakan yang pertama dan belum ada di Indonesia. [Humas UGM/Catur/rts]