Tahun Ini, Pemerintah Bangun 60 Jembatan Gantung

236
Predien Joko Widodo menyatakan jembatan gantung memberikan manfaat besar untuk memudahkan pergerakan orang, barang, dan komoditas sehingga menghasilkan efisiensi biaya dan waktu.

TEMANGGUNG, KAGAMA. Presiden Joko Widodo pada Sabtu (17/6/2017), meresmikan Jembatan Gantung Kali Galeh yang berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan tekad pemerintah yang tidak tebang pilih dalam membangun infrastruktur di Tanah Air.

“Jembatan besar saya resmikan tapi yang kecil juga penting untuk infrastruktur. Dengan jembatan gantung ini ada percepatan untuk logistik, mobilitas orang dan barang menjadi cepat,” ucap Presiden.

Jembatan gantung memang terlihat kecil dari segi infrastruktur. Namun sebaliknya jembatan gantung memberikan manfaat besar untuk memudahkan pergerakan orang, barang, dan komoditas sehingga menghasilkan efisiensi biaya dan waktu.

“Jembatan gantung diperlukan karena antardesa, antarkecamatan diperlukan, kalau tidak berputar, memakan biaya yang tidak kecil,” kata Presiden kepada jurnalis usai melihat langsung jembatan gantung tersebut.

Predien Joko Widodo menyatakan  jembatan gantung memberikan manfaat besar untuk memudahkan pergerakan orang, barang, dan komoditas sehingga menghasilkan efisiensi biaya dan waktu.
Predien Joko Widodo menyatakan jembatan gantung memberikan manfaat besar untuk memudahkan pergerakan orang, barang, dan komoditas sehingga menghasilkan efisiensi biaya dan waktu.

Kondisi topografi Tanah Air juga mendorong pemerintah untuk membangun lebih banyak jembatan gantung. Sejak tahun 2015, pemerintah telah mulai membangun 10 jembatan gantung di Banten dan 4 jembatan gantung di Magelang. Namun, yang paling banyak membutuhkan jembatan gantung adalah Papua dan Sulawesi.

“Medan topografi negara kita memang seperti ini, ada sungai, ada bukit,” ucap Presiden.

Presiden yang sempat berdialog dengan warga setempat mengatakan bahwa jembatan gantung yang terbentang sepanjang 90 meter di atas Sungai Galeh sangat dibutuhkan masyarakat, terutama untuk anak sekolah.

“Kalau pas sungai seperti ini tidak apa-apa, menyeberang, tapi kan bahaya, apalagi untuk anak-anak sekolah, untuk membawa komoditas. Apalagi kalau pas banjir muter jauh sekali,” tutur Presiden.

Jembatan gantung yang diresmikan Presiden Joko Widodo membutuhkan biaya sebesar 3 miliar hingga 6 miliar rupiah.
Jembatan gantung yang diresmikan Presiden Joko Widodo membutuhkan biaya sebesar 3 miliar hingga 6 miliar rupiah.

Jembatan seperti yang diresmikan Presiden menelan biaya sekira 3 miliar rupiah hingga 6 miliar rupiah. Kepala Negara pun memerintahkan jajaran terkait untuk mengutamakan pembangunan jembatan serupa.

“Saya tadi sudah sampaikan ke Menteri PU agar jembatan-jembatan seperti ini diberikan prioritas,” kata Presiden.

Apalagi permintaan masyarakat akan keberadaan jembatan gantung tersebut sangat banyak sekali.

“Tahun ini diperkirakan kita bisa bangun 60-an, karena penting sekali,” ucap Presiden.

Jembatan ini dapat dilalui oleh orang, sepeda, dan juga sepeda motor, namun tidak dapat dilalui oleh mobil.

“Sepeda motor penting untuk bawa tembakau di belakangnya, bawa sawit, kol dan lombok,” ujar Presiden.

 

Sumber : Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden