BANDUNG, KAGAMA. Iring-iringan pawai prajurit dari keraton dan kesultanan se-Nusantara menyemarakkan perhelatan Asian African Carnival (AAC) di Jalan Asia Afrika, Bandung, Sabtu (13/5/2017).
Dalam kesempatan tersebut, iring-iringan Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung mempersembahkan seni bela diri khas Lampung. Dengan mengusung tema Lapahan Sai Batin, kerajaan dari tanah Lampung ini ingin menunjukkan betapa adat istiadat beserta nilai-nilai keluhurannya tetap akan dilestarikan.
Sultan Edward Syah Pernong Ke-23, selaku pewaris Kesultanan Pernong Lampung, turut memeriahkan suasana usai iring-iringan pawai yang terakhir. Alumnus Fakultas Hukum UGM tahun 1976 ini menyampaikan Salam Lampung.
Sultan Pernong bersama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Sultan Kasepuhan Cirebon beserta permaisuri, dan para raja se-Asia Afrika mengangkat ibu jari dan telunjuk dan membentuk huruf L yang melambangkan love atau cinta.
“Love from Lampung, love Lampung land, Lampung tanah tercinta, dari Bandung untuk Lampung yang tercinta,” seru Sultan Edward Syah Pernong Ke-23 di tengah kerumunan massa.
Selain Kepaksian Pernong Lampung dan Kasepuhan Cirebon, turut hadir delegasi dari kerajaan Nusantara seperti Kerajaan Gowa, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, serta Keraton Surakarta menyemarakkan ACC.
Tak ketinggalan perwakilan dari mancanegara seperti India, Korea Selatan, Inggris, Mesir, Meksiko, Jepang, dan Tiongkok. Mereka tampil dengan balutan busana disertai iringan musik khas negaranya masing-masing. (Taufiq)
