Gitar Buatan Indonesia Masuki Pasar High End Belanda dan Eropa

1590

DEN HAAG, KAGAMA – Gitar kualitas tinggi buatan Bandung, Indonesia, masuk ke pasar Belanda dan Eropa. Masuknya gitar akustik ke pasar Belanda dan Eropa sebagai hasil kerja sama antara perusahaan Belanda Homestead/Nehem International dan PT Genta Trikarya dari Bandung.

Duta Besar RI, I Gusti Agung Wesaka Puja menandai peluncuran produ alat musik tersebut dengan menyerahkan gitar akustik kepada gitaris legendaris Belanda Goerge Kooymans serta musisi Henny Vrienten dan Boudewijn de Groot, Kamis (11/5/2017) di Kedubes RI Den Haag. George Kooymans dikenal sebagai personil dari Golden Earring. Sedangkan Henny Vrienten terkenal dengan group band Doe Maar.

I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan, kerjasama antara Homestead dan PT Genta Trikarya merupakan contoh kolaborasi yang sangat baik antara dunia usaha dari Belanda dan Indonesia. Kehadiran gitar kualitas tinggi Indonesia juga semakin membuka mata masyarakat di Belanda bahwa Indonesia tidak saja memimpin dalam komoditi, namun juga menawarkan produk-produk jadi berkualitas tinggi sebagaimana gitar yang diproduksi di kota Bandung tersebut.

Duta Besar RI I Gusti Agung Wesaka Puja (berkacamata) menyasikan musisi Belanda uji coba gitar akustik produk Bandung, Indonesia (foto ISTIMEWA)
Duta Besar RI I Gusti Agung Wesaka Puja (berkacamata) menyasikan musisi Belanda uji coba gitar akustik produk Bandung, Indonesia (foto ISTIMEWA)

“Tak hanya itu, kolaborasi melalui kerja sama produksi instrumen musik ini juga diharapkan semakin mendekatkan people-to-people relations antar kedua bangsa, mengingat musik adalah bahasa universal,” tambah Wesaka Puja, alumnus FISIPOL UGM kepada jurnalis setempat.

Tiga musisi Belanda itu pun menyambut antusias. George Kooymans, Henny Vrienten, dan Boudewijn de Groot yang saat ini tergabung dalam group band Vreemde Koostgangers, setelah memperoleh gitar produksi Indonesia langsung uji coba memainkan lirik-lirik lagu mereka.

“Mooie,” ujar ketiga musisi sambi mengamati gitar yang secara khusus didesain untuk masing-masing musisi.

Spontan mereka pun mendapat sambutan hangat pengunjung.

Robin van de Poll dari Homestead menyampaikan, kolaborasi tersebut diawali dari keingintahuannya yang besar atas gitar kualitas tinggi produksi Indonesia yang diulas di majalah terkemuka bagi penggemar gitar. Selanjutnya, pada 2012, Robin van de Poll mengunjungi secara langsung perusahaan gitar di Bandung.

Tiga musisi Belanda antusias menerima gitar akustik produk Bandung, Indonesia disaksikan Dubes RI, I Gusti Agung Wesaka Puja (foto ISTIMEWA)
Tiga musisi Belanda antusias menerima gitar akustik produk Bandung, Indonesia disaksikan Dubes RI, I Gusti Agung Wesaka Puja (foto ISTIMEWA)

“Meskipun awalnya bukan untuk tujuan bisnis, namun awal tersebut bergulir menjadi ide untuk mengembangkan produk gitar kualitas tinggi untuk pasar Eropa,” ujar van de Poll.

Sementara itu, perwakilan perusahaan gitar Indonesia yang berbasis di Bandung, PT Genta Tri Karya, Awan Nasution, melalui video conference di sela-sela program, menyampaikan kebanggaannya bahwa gitar produksi mereka diminati oleh musisi papan atas Belanda.

“Produk dari Homestead Guitars dibuat di Bandung menggunakan bahan dasar kayu Indonesia, seperti Javanese Rosewood, Javanese Mahogany, dan Makassar Ebony. Homestead Guitars akan dipasarkan tidak hanya di Belanda, namun juga ke negara-negara Uni Eropa lainnya,” pungkasnya. (rts)