SEMARANG, KAGAMA – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) dan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP) berkolaborasi bersama menggelar event Caring for Nation di halaman Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jawa Tengah). Kegiatan bertema Kolaborasi Menyatukan Langkah untuk Kebhinekaan itu berlangsung Sabtu dan Minggu (29-30/4/2017).
Kegiatan tersebut ditandai dengan pencanangan program IKA UNDIP dan Kagama untuk berkolaborasi dalam pengembangan agro industri dan agro wisata serta bedah rumah tidak layak huni. Naskah pencanangan program ditandatangani oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Kagama Ganjar Pranowo dan Ketua Umum IKA UNDIP Maryono.
Selain dihadiri Ganjar Pranowo selaku Ketua Umum PP Kagama dan juga Gubernur Jateng, turut hadir adalah Wakil Sekjen Kagama Sri Puryono yang juga menjabat Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Rektor UNDIP Prof Dr Yos Johan Utama, SH, M Hum, Ketua Kagama Jateng Ir Suryo Banendro, MP yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng.
Ketua Panitia Sri Puryono dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut sudah dirintis sejak 9 Februari 2016. Kegiatan yang dilaksanakan dua hari itu sebagai realisasi komitmen Kagama dan IKA UNDIP untuk menyatukan gerak.
“Ini merupakan pelopor, dan lahirlah Himpuni (Himpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia), sudah Munas di Mataram, NTB kemarin. Kalau semua perguruan tinggi peduli, saya kira pembangunan masyarakat kita bisa bagus. Kita harus mendukung kegiatan-kegiatan itu. Kegiatan selama dua hari, antara lain pameran UKM 30 stan, lomba mewarnai untuk siswa TK diikuti 200 peserta, lomba band 18 grup, pembagian sembako 1000 kupon. Acara diakhiri Funbike dengan peserta 2000-an dan masih ada cadangan untuk 200 peserta,” urainya.
Rektor UNDIP Prof Dr Yos Johan Utama, SH, M Hum selaku Ketua Dewan Kehormatan IKA UNDIP menambahkan, dilaksanakannya kegiatan tersebut membuktikan hubungan UNDIP dan UGM erat sekali. Undip selalu bersama-sama bergerak sebagai benteng Pancasila. Undip selalu memertahankan kuliah Pancasila. Di UNDIP juga hanya ada satu, Indonesia. UNDIP juga sudah siap melaksanakan program agroindustri.
“Kita menemukan beberapa sarana prasarana yang sudah diaplikasikan. Geger soal harga lombok yang mahal kemarin, juga beras, kita sudah menemukam alat yang bisa mengawetkan lombok sampai 6 bulan, beras sampai bertahan 4 tahun. Ini mau kita hilirkan ke masyarakat. Jadi upaya kita ingin menyejahterakan masyarakat, nanti otomatis akan mendukung semangat kebangsaan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Ketua Pengurus Pusat (PP) Kagama Ganjar Pranowo mengungkapkan rasa senangnya karena berhasil melaksanakan kegiatan tersebut bersama alumni UNDIP. Kegiatan tersebut sebagai realisasi dari rencana bersama dalam upaya menyelesaikan persoalan kebangsaan.
“Saya senang kita mewujudkan kegiatan kongkrit yang didukung alumni UGM dan UNDIP yang langsung diaplikasikan ke masyarakat. Tidak bicara partai, suku, agama, dan tidak pernah mendiskriminasi. Dulu waktu kita ketemu di Jakarta maupun Semarang, kita langsung berembuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kebamgsaan. Kita tahu posisi Perguruan Tinggi untuk menyejahterakan masyarakat. Kalau kita tidak merawat ini, bagaimana anak cucu kita?” cetusnya.
Pada hari kedua, Funbike lebih meriah. Doorprize berupa sepedamotor jatuh ke tangan peserta, Lesus Supedi, pegawai PT Angkasapura dan Suradi. Sementara itu, Ganjar Pranowo tidak dapat mengikuti acara hingga selesai karena harus meluncur ke Magelang, sehubungan musibah banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah. [Taufiq Hakim]