Pengusaha Andalusia Tertarik Raih Peluang Bisnis di ASEAN (3 – Habis)

102

MADRID, KAGAMA – Presiden Fundacion Cajasol, Antonio Pulido menyampaikan, pihaknya sangat terkesan dengan perkembangan di ASEAN yang menyediakan banyak peluang. Hal tersebut telah memicu pihaknya dan para hadirin yang berasal dari kalangan bisnis terkemuka Andalusia untuk meraih peluang yang disediakan oleh ASEAN. Tantangannya berpulang kembali kepada para pebisnis Andalusia, apakah akan segera meraihnya atau membiarkan peluang tersebut lewat begitu saja di hadapan mereka.

Fundacion Cajasol sebagai lembaga keuangan mikro siap memfasilitasi kegiatan bisnis antara pengusaha-pengusaha Andalusia dengan para pengusaha dari negara-negara anggota ASEAN. Disampaikan pula bahwa kehadiran perusahaan Andalusia di Asia Tenggara masih relatif tidak terlalu besar. Untuk itu dan dalam rangka  mendukung internasionalisasi perusahaan –perusahaan Spanyol, Fundacion Cajasol mendorong perusahaan.perusahaan Andalusia untuk “mendobrak hambatan dan memperkuat hubungan serta menciptakan kemitraan baru yang bermanfaat bagi pembangunan ekonomi dan sosial bagi Andalusia dan negara – negara ASEAN”.

Pada sesi One on One Business Meeting, beberapa pengusaha Andalusia mengadakan temu bisnis dengan Minister Counsellor Ekonomi Alfiano Tamala dan Atase Perdagangan Elisa Rosma. Mereka mendapatkan informasi lebih rinci tentang peluang bisnis yang ditawarkan Indonesia. Sedangkan dari pertanyaan dan minat pengusaha yang hadir banyak ditujukan pada bidang investasi sektor infrastruktur, termasuk renewable energy dan infrastruktur pariwisata (hotel dan resort).

KBRI Madrid mengharapkan importir Andalusia lebih tertarik terhadap produk Indonesia dan mengimpornya. Neraca perdagangan RI – Spanyol meskipun dalam tiga tahun terakhir (2014, 2015, 2016) terus menerus surplus di pihak Indonesia namun nilai tertinggi hanya dicapai pada 2014, yakni US$ 1,9 juta. Setelah itu pada 2015 turun, hanya mencapai US$ 1,4 juta.

Karenanya, melalui berbagai upaya ekstra, termasuk lebih aktif dalam mengikuti beberapa pameran dagang di Spanyol, seperti pameran produk seafood di Kota Vigo (Oktober 2015);  pameran Alimetaria di Barcelona untuk produk makanan dan bahan makanan (April 2016) serta pameran Intergift dan Halal Expo di Madrid (September 2016) untuk produk home decorations  dan asesori, maka nilai ekspor Indonesia ke Spanyol pada 2016 dapat sedikit naik, tercatat US$ 1,5 juta. Karena itu, KBRI Madrid menilai seminar tersebut penting untuk mengembalikan nilai ekspor Indonesia seperti capaian 2014 yakni US$ 1,9 juta. [Sumber: KBRI Madrid]