Mahasiswa Madagaskar Tampil di Satu Dunia dari Jogja #1

351

YOGYAKARTA, KAGAMA – Tepuk tangan bergemuruh saat Randrianari Bodonirina tampil menyanyikan lagu Cinta Terbaik yang dipopulerkan oleh Casandra Band di Kampayo XT Square, Sabtu (25/3/2017) malam. Pengunjung malam itu semakin dibuat terkesima saat mahasiswa asal Madagaskar itu mencapai nada-nada tinggi dengan Bahasa Indonesia yang fasih.

Sebelumnya, Nirina melantunkan lagu asli Madagaskar berjudul Ankino juga dengan penuh penghayatan. Nirina merupakan salah satu mahasiswa asing yang sedang menempuh kuliah jenjang Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Meski terdengar fasih berbahasa Indonesia, kepada kagama.co, Nirina mengaku baru belajar bahasa Indonesia setelah ia berada di Indonesia. Ia belajar selama delapan bulan sampai akhirnya bisa fasih. Selama tinggal di Yogyakarta, Nirina beberapa kali ikut lomba menyanyi yang diadakan sejumlah universitas di Yogyakarta.

“Saya pernah ikut lomba menyanyi di UGM, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Semuanya menjadi juara satu,” kata Nirina diiringi tawa.

Sementara itu Jumpei Takahashi, mahasiwa Jepang yang sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa selama 7 bulan di jurusan Sastra Indonesia FIB UGM,  malam itu membawakan musikalisasi puisi “Girarito Hikaru Daimondo No Youna Ho”, artinya Hari yang Berkilau Bagaikan Berlian. Alasan Takahasshi memilih program pertukaran mahasiswa di Indonesia karena serangga.

“Yang saya tahu, di Indonesia banyak pulau, dan setiap pulau punya serangga yang unik. Karena itu, saya tertarik ke Indonesia,” ujarnya.

Selain UGM, ada pula puluhan mahasiswa asing yang kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta turut memeriahkan gelaran Satu Dunia dari Jogja #1. Dalam acara ini selain menampilkan kebudayaan masing-masing, para mahasiswa ini juga unjuk kebolehan menari dan menyanyi lagu Indonesia.

Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, I Made Andi Arsana, Ph.D, mengaku mengapresiasi gelaran “Satu Dunia dari Jogja#1”.

”Acara malam ini sungguh ideal. Di luar dugaan saya. Ini menunjukkan internasionalisasi ada di depan kita. Dan, malam ini kita melihat dunia datang ke Indonesia,” pungkasnya. [Wempi Gunarto]