MADRID, KAGAMA – Negara Spanyol memandang Indonesia sebagai sahabat dan mitra penting di berbagai bidang. Dinamika perkembangan perekonomian Indonesia yang dalam beberapa tahun mendatang diproyeksikan akan menjadi negara dengan perekonomian yang maju, membuka peluang bagi Spanyol untuk mengembangkan kerjasama dengan Indonesia di beberapa sektor baru, termasuk sektor kesehatan dan pelayanan sosial serta infrastruktur.
Pernyataan itu disampaikan Patxi López Álvarez selaku Presidente de la Comisión de Sanidad y Servicios Sociales atau Ketua Komisi Kesehatan dan Pelayanan Sosial Parlemen Kerajaan Spanyol saat menerima kunjungan Delegasi BKSAP DPR RI selama sepekan, mulai Kamis (16/2/2017) hingga Rabu (22/2/2017). Pernyataan juga sebagai respons Alvarez atas tawaran yang disampaikan Delegasi BKSAP DPR RI mengingat Spanyol mempunyai keunggulan pengalaman dan teknologi.
Dalam nada yang sama, Dewi Asmara menyampaikan bahwa Delegasi BKSAP DPR RI yang terdiri dari para anggota DPR lintas fraksi dan lintas komisi tersebut memilih berkunjung ke Spanyol karena kebijakan Spanyol terkait kesehatan dan pelayanan sosial dinilai sangat baik, terutama karena Spanyol merupakan negara dengan komitmen yang sangat tinggi terhadap isu kesehatan dan pelayanan sosial. Diinformasikan bahwa dewasa ini Indonesia mempunyai perhatian yang lebih besar terhadap isu peningkatan kesehatan dan pelayanan sosial bagi masyarakat. Kunjungan ke Spanyol tersebut juga dimaksudkan sebagai benchmarking. Oleh karena itu, Delegasi BKSAP DPR RI mengharapkan dapat memperoleh masukan dari parlemen Spanyol terkait pengawasan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah otonom dalam bidang kesehatan dan pelayanan sosial.
Dewi Asmara juga menyampaikan penghargaan kepada Patxi Lopez Alvarez dan para anggota Komisi Kesehatan dan Pelayanan Sosial Parlemen Spanyol yang telah menyampaikan secara rinci kebijakan dan ketentuan terkait sistem jaminan sosial di Spanyol. Delegasinya sangat terkesan dengan kebijakan mendasar Spanyol dalam hal kesehatan dan pelayanan sosial yang harus memenuhi tiga syarat utama, yakni pelayanan sosial yang diberikan negara kepada masyarakat harus bersifat universal, gratuito, y calidad (universal, gratis, dan berkualitas). Ketentuan tersebut menjamin bahwa negara mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan sosial yang terbaik bagi masyarakat. Delegasinya juga mencatat bahwa untuk terjaminnya pelaksanaan kebijakan tersebut, maka fungsi pengawasan parlemen harus bekerja maksimal guna memastikan bahwa kebijakan yang telah disepakati bersama antara parlemen dan pemerintah pusat dapat berjalan dengan baik di daerah otonom.
Pertemuan dengan pimpinan dan anggota Komisi Kesehatan dan Pelayanan Sosial Parlemen Spanyol tersebut mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan kunjungan kerja Delegasi BKSAP DPR RI ke Spanyol. Pertemuan tersebut juga mengonfirmasi masukan yang telah diperoleh Delegasi dalam serangkaian pertemuan sebelumnya dengan Kementerian Kesehatan Spanyol dan dengan Organisasi Transplantasi Organ Nasional Spanyol (ONT).
Direktur ONT, Rafael Matesanz telah mengundang delegasi untuk meninjau langsung fasilitas transplantasi organ dan sistem koordinasi antar RS di seluruh Spanyol untuk distribusinya. Delegasi sangat terkesan dengan kebijakan Spanyol yang dilaksanakan oleh ONT sebagai lembaga milik Pemerintah, dalam membangun sistem koordinasi dengan seluruh RS di Spanyol, baik pemerintah maupun swasta, yang memiliki fasilitas transplantasi organ, dan bahwa fasilitasi transplantasi organ disediakan oleh pemerintah secara gratis.
”Baik pihak donor maupun penerima tidak diperbolehkan menerima atau memberi uang,” demikian ditegaskan Rafael Matesanz.
KBRI Madrid menyambut baik kunjungan kerja Delegasi BKSAP DPR RI ke Spanyol dan siap untuk memfasilitasi pengembangan kerjasama bilateral di bidang kesehatan termasuk dalam teknologi transplantasi organ karena Spanyol termasuk negara yang paling sukses dalam pelayanan transplantasi organ. (Sumber : Kedubes RI di Madrid, Spanyol)
