Bai Tak Lupakan Kehangatan Kota Dan Keramahtamahan Warga Yogya

291

BULAKSUMUR, KAGAMA. Tak terasa empat tahun bergulir, kini Leghabairavi Shanmuganathan sudah selesai mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada. Dara yang punya panggilan akrab Bai ini berencana pulang ke negara asalnya dan membuka klinik dokter gigi. Ia pun mengaku tak akan pernah melupakan ‘kehangatan’ kota Yogyakarta serta keramahtamahan warganya.

Bai merupakan salah satu dari tujuh mahasiswa asing yang diwisuda dalam Wisuda Progran Sarjana Periode I Tahun Akademik 2016/17 di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Rabu (16/11/2016).

Bagaimana gadis berdarah India ini bisa berlabuh di Yogyakarta dan belajar di UGM? Menurutnya, sedari awal ia memang sudah berniat belajar menjadi dokter gigi di luar negaranya, Malaysia. Alasannya, dia ingin memperoleh pengalaman baru dan jadi pribadi yang mandiri.

“Pilihan saya jatuh ke Indonesia sebab letaknya dekat dan punya kemiripan budaya serta bahasa. Saya pun mengadakan penelitian. Menurut saya, UGM punya Fakultas Kedokteran Gigi terbaik di Indonesia maka saya memilih belajar di universitas ini. Saya masuk kuliah tahun 2012 dan syukur kini sudah selesai,” ujar gadis yang menetap di kota Kuala Lumpur tersebut.

Bai mengungkapkan awalnya ada kesulitan dalam beradaptasi dengan irama kehidupan di Yogyakarta, tapi seiring perjalanan waktu hal tersebut bisa teratasi. “Semula saya alami kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di Yogya dan terutama jauh dari keluarga. Namun saya bisa melewatinya sebab ada banyak rekan mahasiswa yang membantu. Jadi, saya merasa enjoy selama mengenyam pendidikan dan menjalani kehidupan di sini,,” tutur Bai saat ditemui Kagama.

“Saya bahagia sekali sebab sudah menyelesaikan pendidikan dan menjadi dokter gigi. Tak terasa sudah empat tahun saya berada di Yogyakarta dan belajar di UGM. Saya sudah lulus  tepat waktu dan akan kembali ke Malaysia. Rencananya, saya bakal membuka klinik dokter gigi. Tentunya, saya akan merindukan ‘kehangatan’ kota Yogyakarta dan keramahan warganya. Bila ada kesempatan, saya bakal kembali ke Yogyakarta untuk bernostalgia,” kata dara penggemar nasi goreng ini.