KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) mengadakan rapat virtual pada Kamis (14/5/2020).
Pertemuan virtual yang dihadiri 30 peserta dari berbagai macam daerah.
Di antaranya dari Tarakan (Kalimantan Utara), Kupang (NTT), Bali, Surabaya (Jawa Timur), Majalengka (Jawa Barat), Purwakarta (Jawa Barat), dan Jakarta.
Ketua Umum YPHI, Dr. Transtoto Handadhari, yang melaporkan kepada Kagama, membuka pertemuan.
Hal pokok yang menjadi bahasan dalam pertemuan kali ini adalah persiapan deklarasi YPHI.
Baca juga: Sumbangsih KAGAMA NTB dalam Meringankan Beban Masyarakat Terdampak Covid-19
Budi Setiawan, salah satu peserta rapat menyatakan dukungannya terhadap rencana deklarasi dan program YPHI.
“Saya mengusulkan agar YPHI membangun program wisata Alam,” kata Budi.
“Di Tarakan ada hutan mangrove yang potensial untuk dikembangkan dan dijadikan objek wisata Alam Hutan Mangrove,” jelasnya.
Selain itu, sejumlah isu berkembang selama rapat berlangsung. Gerson Njurumana, yang berasal dari Kupang, melihat kerusakan hutan mangrove di daerahnya.
Dia juga ingin program rehabilitasi hutan mangrove KKP dapat membantu. Namun, Gerson ingin YPHI juga membangun model-model peningkatan kesejahteraan berbasis lokal.
Baca juga: Hati-Hati, Penyakit Autoimun Ini Bisa Kambuh Bila Terkena Stres