Waspada Hoaks Virus Corona, Pemerintah Perlu Lakukan Ini Supaya Tidak Kecolongan

227
Kebiasaan kita bermedia sosial sering menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Foto: Kompas
Kebiasaan kita bermedia sosial sering menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Foto: Kompas

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Banyaknya korban yang terinfeksi virus corona, membuat masyarakat semakin cemas.

Kecemasan itu makin bertambah, ketika muncul banyaknya informasi yang salah tentang virus corona.

Dalam siaran UGM Podcast beberapa waktu lalu, pakar mikrobiologi klinik, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK., dan pakar epidimologi penyakit menular, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D, dari FK-KMK UGM mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati menyerap informasi.

Tri menyarankan masyarakat agar mencari informasi pencegahan virus corona lewat lembaga-lembaga kesehatan yang punya otoritas menyampaikan pesan tersebut, seperti Kemenkes, WHO, atau organisasi profesi kedokteran.

“Kebiasaan kita bermedia sosial sering menimbulkan kepanikan yang tidak perlu. Demikian surat kabar juga menyumbang,” jelasnya.

Selain itu, jangan membuat gaduh media sosial dengan foto-foto dan judul berlebihan terkait isu virus corona yang belum terbukti kebenarannya.

Sebab ini justru semakin menyulitkan pemerintah untuk mengendalikan virus dengan baik.

Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Bawa Perekonomian Indonesia Semakin Melejit

“Orang bisa jadi panik berkat informasi tersebut dan khawatir dengan sesuatu yang tidak perlu,” tuturnya.

Banyak informasi yang salah mengenai gejala dan sebab datangnya virus corona menyebar di berbagai media.

Supaya tidak termakan berita hoaks, Doni menyarankan masyarakat agar cermat mengecek sumber informasi.

Umumnya, berita dengan judul bombastis perlu dicurigai. Apalagi jika setelah dirunut tidak ditemukan sumbernya.

“Dalam situasi yang siaga tinggi ini, pemerintah perlu melakukan preparedness, kemudian pre-caution. Namun, itu jangan selalu dilakukan dalam artian ada kasus. Itu sebetulnya semacam SOP standar untuk mengumumkan sedini mungkin infection control,” jelasnya.

Tidak masalah jika memang tidak terbukti terserang virus corona.

Tetapi tindakan tersebut penting dilakukan untuk menghindari kecolongan.

Baca juga: Valentine Tak Melulu Cokelat, Ini Benda yang Bisa Kamu Beri untuk Pasangan