Warga KAGAMA Balikpapan Ini Melihat Peluang Usaha dari Perantau yang Kangen Rumah

1228

Baca juga: KAGAMA Golf Club, Match Play dan Monthly Medal Sore itu…

Dilla juga menggunakan aplikasi pemesanan dari ojek online.

“Karena suami suka dan banyak yang mau, kenapa tidak dijual saja,” ujar Dilla, dalam KAGAMA Balikpapan Weekend Sharing seri 3, Minggu (20/9/2020).

“Ternyata responsnya bagus. Bahkan saya sampai keteteran. Tapi saya buat semampunya saja, nggak ngoyo. Yang penting setiap po (pre-order) tertutupi targetnya,” jelasnya.

Di sisi lain, keputusan Dilla untuk menjual menu khas Jogja juga dipicu karena keberadaan perantau di Kota Balikpapan yang kangen dengan daerah asalnya.

Apalagi, pada saat libur lebaran lalu, mereka tidak bisa pulang karena pandemi.

Baca juga: Ingin Bantu Masyarakat Luas, Ketua KAGAMA Jabar Lulusan Kedokteran Ini Pilih Jadi Birokrat

“Pemasaran juga saya fokuskan ke ibu-ibu yang bukan asli sini. Mereka kangen makanan asal mereka,” kata Dilla.

“Itu jadi salah satu tamba kangen buat mereka. Meskipun sekarang saya tidak bisa jualan setiap hari,” terang istri dari Decky Yoga Saputra ini.

Dilla menambahkan, selama ini sistem yang dia gunakan memang open po yang dibuka dua kali seminggu.

Hal itu dipilihnya untuk menyiasati harga sayur dan bahan-bahan lain yang naik-turun.

Bermodal Rp150 ribu, Dilla menjual lotek 30 porsi (per porsi Rp15 ribu).

Baca juga: Perjuangan Ketua Umum KABIDGAMA Menjadi Bidan Berprestasi Global